Find Us On Social Media :

Kisah Yu Gwan Sun, ‘Joan of Arc’ Korea, Diadili Atas Hasutan dan Pelanggaran Hukum, Disiksa dan Dipukuli Secara Brutal Saat Invasi Jepang, Tetap Teriakkan ‘Hidup Kemerdekaan Korea!’

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 10 Februari 2022 | 18:05 WIB

Yu Gwan Sun, 'Joan of Arc' Korea, teriakkan Kemerdekaan Korea dari invasi Jepang.

Namun, Yu menjadi salah satu korban jiwa, dia disiksa dan dipukuli secara brutal oleh Jepang.

Dia kemudian meninggal di penjara pada 28 September 1920, satu tahun setelah hukumannya.

Kata-kata terakhir yang diucapkannya, ‘Jepang akan jatuh’.

Baca Juga: Pantas Saja Jadi Nama Detasemen Militer Wanita di Republik Armenia, Ratu Prajurit Armenia Ini Terkenal Karena Kecantikan dan Kesopanannya

 Baca Juga: Kisah Kehidupan Boudicca; Ratu Prajurit dari Iceni, yang Balas Dendam Karena Dilucuti Pakaiannya, Dicambuk di Muka Umum dan Kedua Putrinya Dirudapaksa Tentara Romawi

Dia baru berusia enam belas tahun ketika itu.

Dalam kematiannya, dia bahkan tidak diizinkan bermartabat, melansir historynaked.

Petugas penjara Jepang pada awalnya menolak melepaskan jenazahnya untuk dimakamkan, tetapi dipaksa dengan ancaman dari kepala sekolah barat Universitas Wanita Ewha.

Tubuhnya dilepaskan ke sekolah dalam peti minyak Saucony Vacuum Company.

Kemudian jenazahnya dibawa ke sekolah, lalu diputuskan untuk mengkafaninya dengan kain sutra, karena dia adalah pahlawan sejati.

Jepang mengizinkan pemakamannya di gereja secara diam-diam dengan hanya dihadiri oleh teman-teman sekelasnya.

Makamnya berada di pemakaman Itaewon, yang kemudian dihancurkan.

Sebuah kuil dibangun setelah kemerdekaan Korea dan banyak patung Yu di universitas dan sekolah.

Baca Juga: Inilah 10 Ratu Prajurit dari Afrika, Yunani Kuno, Asia Tengah, dan Seterusnya, Bahkan Ada yang Miliki Pasukan Hingga 13.000 Tentara Melebihi Jenderal Laki-laki

 Baca Juga: Sosoknya Dibandingkan dengan Hua Mulan yang Legendaris, Inilah Wang Cong’er, Prajurit Wanita China yang Lahir dari Kemiskinan, Pimpin Pemberontakan Rakyat Besar Lawan Dinasti Qing yang Korupsi

Legenda mengatakan bahwa pada tanggal 1 Maret, patung-patung Yu Gwan Sun akan berbaris sambil berteriak “Hidup Kemerdekaan Korea”.

Jika Anda menyebut namanya di salah satu patung, maka kepala patung akan menoleh dan dia akan menatap mata Anda.

Baca Juga: ‘Dia Bukan Wanita Biasa', Inilah Kisah Putri Pingyang dari Tiongkok Kuno, Lahir Sebagai Wanita Biasa, Pimpin Pasukan yang Terdiri dari Perampok Lokal dan Anak Buahnya di Bawah Panji ‘Tentara Wanita’

 Baca Juga: Sebelum Mulan, Temui Lady Fu Hao, Ratu Prajurit Wanita Terkenal dari Tiongkok Kuno, Salah Satu dari Istri Raja yang Miliki Pasukan Hingga 13.000 Tentara, Harus Diramal Dahulu Sebelum Pergi Perang

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari