Find Us On Social Media :

‘Kegilaan’ Putra Mahkota Sado dari Korea, Kejam Kelakuannya Sama dengan Ayahnya, Sama-sama Berselingkuh dengan Wanita Istana yang Berbeda dan Masing-masing Miliki Anak dari ‘Simpanannya’

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 5 Februari 2022 | 17:20 WIB

Kisah Sado, Putra Mahkota dari Korea, yang sama kejamnya dengan sang ayah.

Yeongjo sangat cemburu pada kedua putranya, buruknya lagi, saudara dari salah satu selir Yeongjo memberi laporan tiap hari tentang perilaku aneh Sado.

Ini terjadi ketika Sado datang ke ranjang kematian ratu dan disambut oleh ayahnya.

Yeongjo marah dan berteriak pada Sado, sampai dia melarikan diri keluar dari jendela dan berlari pulang.

Baca Juga: Dari Selir Dijadikan Istri, Poppaea Sabina Malah Bujuk Kaisar Nero untuk Bunuh Ibunya Sendiri dan Lakukan Hal-hal Kejam Ini, Akhir Hidupnya Sungguh Tragis

 Baca Juga: Bak Vampir yang ‘Haus Darah Perawan’ dan Dikenal Kejam, Inilah Kisah Countess Elizabeth Bathory, Bangsawan Hungaria, Bunuh Hingga 650 Gadis Jelata yang Diiming-imingi Kerja Sebagai Pelayan Kastil

Sejak itu Sado menjadi gagap, dan tidak melakukan apa-apa selain membuat ayahnya lebih marah lagi, karena dia mabuk.

Pada suatu hari, Yeongjo mencaci maki Sado, hingga mulai mengejar dan memukuli para pelayan, lalu istana dibakar dan Hyegyong yang sedang hamil tidak bisa melarikan diri dan dua putra mereka yang masih kecil.

Sejak itulah, perilaku Sado menjadi kasar dan tidak menentu, dia melampiaskan masalah atau kesal pada pelayan dengan kekerasan, bahkan ketika ibunya meninggal, dia memukuli pelayan untuk mengatasi kesedihannya.

Dia membunuh kasim lain dengan memenggal kepalanya, lalu kepala mayat itu ditaruh di atas tongkat yang dibawanya ke mana-mana.

Hyegyong menulis dalam memoarnya sebagai kepala terpenggal pertama yang dilihatnya.

Sado juga dilaporkan menjadi pemerkosa berantai, memaksakan dirinya pada wanita mana pun, pelayan atau wanita istana, yang tidak segera menyetujuinya.

Hyegyong juga menulis, dia hampir kehilangan matanya setelah Sado memukul kepalanya dengan papan catur, dia cukup beruntung karena salah satu selir Sado dipukuli sampai mati.