Find Us On Social Media :

‘Kegilaan’ Putra Mahkota Sado dari Korea, Kejam Kelakuannya Sama dengan Ayahnya, Sama-sama Berselingkuh dengan Wanita Istana yang Berbeda dan Masing-masing Miliki Anak dari ‘Simpanannya’

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 5 Februari 2022 | 17:20 WIB

Kisah Sado, Putra Mahkota dari Korea, yang sama kejamnya dengan sang ayah.

Intisari-Online.com – ‘Kegilaan’ tidak hanya melanda monarki Eropa, tetapi juga dari dinasti Cho’son Korea, yang telah memerintah Korea sejak 1392.

Pangeran Sado adalah putra mahkota, yang lahir pada 13 Februari 1735, sebagai putra kedua Raja Yeongjo dengan selir kesayangannya.

Sado adalah putra kedua Raja Yeongjo dan satu-satunya pewaris laki-laki yang masih hidup, karena kakak laki-lakinya meningga secara tragis pada usia 9 tahun.

Ada kegembiraan besar  ketika lahir seorang putra yang sehat.

Namun, kehidupan Sado tidak semuanya bak pelagi dan mawar, yang indah dan berwarna.

Rupanya, sang ayah memiliki temperamen yang buruk, yang membuat Sado sangat takut padanya sejak usia sangat muda.

Bocah laki-laki itu dikabarkan cukup pemalu di sekitar ayahnya, yang membuat Yeongjo semakin marah pada putranya.

Sado mengidolakan ayahnya tetapi tidak pernah mendapatkan persetujuan Yeongjo.

Baca Juga: Sesuka Hati Buat Inggris Menganut Agama Berbeda dari Katholik Roma, Raja Kejam Inggris Ini Malah Ternyata Buat Salah Satu Jajahan Terpenting Mereka Lepas dari Genggaman Tangannya

 Baca Juga: Kisah Apalala, Naga Besar Menakutkan yang Kendalikan Sungai Swat Berubah Jadi Raja Naga yang Baik Hati Selalu Bantu Orang dalam Mitologi Buddhis

Yeongjo sangat kritis terhadap setiap kesalahan yang dibuat Sado, tetapi tidak pernah menunjukkan rasa senang ketika Sado berhasil.

Hubungan dengan ibunya tidak lebih baik, karena ibunya hanya mengikuti aturan raja untuk mengangkatnya menjadi putra mahkota dalam surat dan membiarkan hubungan keibuan yang penuh kasih terpinggirkan.