Find Us On Social Media :

Dibocorkan Oleh Mata-mata Inggris, Terkuak Ini Cara Mudah Menghentikan Invasi Rusia Ke Ukraina, Tanpa Perlu Repot-repot Angkat Senjata

By Mentari DP, Rabu, 2 Februari 2022 | 15:45 WIB

Invasi Rusia ke Ukraina.

Intisari-Online.com - Dari hari ke hari, invasi Rusia ke Ukraina semakin mengkhawatirkan.

Bagaimana tidak. Jalur diplomatik sudah buntu.

Kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina hanya bisa terjadi dengan militer.

Apalagi Rusia tidak menarik mundur lebih dari 100.000 tentaranya di perbatasan Ukraina.

Membalas sikap Rusia, Amerika Serikat (AS) mempersiapkan 8.500 tentara dan 90 ton amunisi untuk membantu Ukraina.

Inggris dan sejumlah besar negara NATO juga sudah mengirimkan bantuan militer.

Namun menurut mantan kepala MI6, agen mata-mata Inggris, invasi Rusia ke Ukraina dapat dicegah.

Bahkan tanpa militer.

Bagaimana caranya?

Baca Juga: Sikapnya yang Plin-plan Jadi Bahan Tertawaan Dunia, Ingin Bantu Ukraina Namun Jerman Ketakutan Setengah Mati Jika Bisnisnya dengan Rusia Ini Macet

Baca Juga: Kini Menjelma Menjadi Salah Satu Pemimpin Terkuat di Dunia Hingga Sanggup Bikin Amerika Ketar-ketir, Mantan Istri Vladimir Putin Justru Bocorkan Sifat Asli Sang Presiden Rusia

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (2/2/2022), mantan kepala MI6 Sir John Sawers mengklaim bahwa serangan Rusia ke Ukraina dapat dicegah melalui sanksi ekonomi yang lebih keras.

Dia membandingkan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina dengan pasukan AS yang memasuki Irak pada tahun 2003.

Dia mengatakan Kremlin tahu mereka tidak dapat menduduki dan menahan Ukraina.

Lanjutnya, akan ada prospek perjuangan militer yang panjang melawan pejuang pemberontak juga bisa membuat Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menunda memerintahkan serangan.

Ingat, pasukan koalisi pimpinan AS berhasil merebut ibu kota Irak, Baghdad, kurang dari tiga minggu setelah invasi dimulai pada Maret 2003.

Tetapi hampir 5.000 tentara koalisi tewas selama konflik delapan tahun itu.

"Kami tahu dari pengamatan pasukan AS di Irak pada tahun 2003 bahwa tentara yang besar dan canggih dapat berbaris ke ibu kota dan menggulingkan pemerintah," ungkap Sir John.

"Hal yang sangat sulit adalah mempertahankan wilayah itu."

Baca Juga: Seisi Eropa Menahan Napas! Senjata 'Tak Tertandingi' Rusia yang Bisa Hancurkan Rudal Nuklir dalam Sekejab, Telah Selesai Dibuat, Amerika dan NATO Langsung Blingsatan

Baca Juga: Amerika dan NATO Dijamin Membayar Mahal Karena Siapkan Pasukan Balasan, Tak Disangka Vladimir Putin Diam-diam Lakukan Ini Untuk Membalasnya, Ukraina Kini Malah yang Ketar-ketir

"Apalagi Ukraina seukuran Jerman dan Prancis jika disatukan. Dapatkah mereka menguasai negara itu?"

"Saya pikir kerugian jangka panjang yang sebenarnya bagi Rusia adalah jika pasukan Ukraina memerangi pemberontakan jangka panjang."

Oleh karenanya, alih-alih dengan militer, Inggris ingin menekan Rusia secara ekonomi.

"Kami ingin memperjelas baik dari sisi militer dan sisi ekonomi bahwa mereka akan membayar harga, untuk mencoba menghalangi mereka dari opsi invasi besar."

Menteri Pertahanan Ben Wallace sedang mempersiapkan pembicaraan dengan rekannya di Moskow minggu ini.

"Kami tidak menginginkan perang dan kami tidak membutuhkannya," tegas Nikolai Patrushev, kepala dewan keamanan Rusia.

Baca Juga: Belum Selesai Konflik Ukraina, Negara-negara Eropa Lainnya Sudah Blingsatan, Rupanya Rusia Sudah Siap Hancurkan Negara-negara Kuat di Eropa Ini

Baca Juga: Mati-matian Bela Ukraina Lawan Rusia, Ternyata Joe Biden Tak Punya 'Power', Pengamat Militer Beberkan Kelemahan Militer Amerika Sebenarnya di Bagian Ini