Find Us On Social Media :

Tubuhnya Masih Menggeliat saat Otaknya Dimakan Langsung, Inilah Sajian Otak Kera, Salah Satu Menu Makanan Paling Menjijikan dari Tanah Tiongkok

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 24 Januari 2022 | 18:54 WIB

Makanan ekstrem dari China

Intisari-Online.com - Selama hampir tiga abad berkuasa, Dinasti Qing di China menjelma menjadi kekaisaran terbesar keempat dalam sejarah dunia.

Pada 1912, populasinya mencapai 432 juta jiwa dan menjadi negara terpadat di dunia.

Dinasti Qing runtuh pada 1912, namun mungkin yang Anda belum tahu yakni tradisi ekstrem kulinernya.

Budaya makan di China, termasuk selama Disnati Qing terlihat kejam, berikut beberapa makanan ekstrem antaranya sebagaimana dilansir Ranking-us.com:

1. Makan Lemak Punggung Babi

Masyarakat China memakan lemak punggung babi dalam praktik kejam.

Pertama-tama mereka akan mengambil tongkat dan memukul babi sampai punggungnya kencang.

Setelah itu menggunakan pisau untuk memotong daging secara langsung.

Baca Juga: Negara Asia Tenggara Ini Kepergok Rela Jadi Markas Militer China, Terkuak Gara-Gara Kepincut Tawaran Menggiurkan yang Disodorkan China Melalui Perjanjian Rahasia Ini

Baca Juga: Jadi Tonggak Terdepan Indonesia di Laut Natuna Melawan Agresi China, Bakamla Dicacat Media Asing Ini Karena Perselisihan Antar Lembaga yang Menghambat Perkembangannya

Cara makan ini menyeramkan.

2. Makan Punuk Unta

Cara makan yang satu ini cukup menebar teror.

Mereka memilih unta khusus lalu diikat di sebuah tiang dan diguyur dengan air mendidih.

Bagian dari unta yang dimakan yakni punuknya karena dipercaya sebagai bagian yang paling bergizi.

Hidangan ini disebut sebagai salah satu dari empat hidangan Dinasti Qing.

3. Angsa

Cara memakan hidangan yang satu ini juga tak jauh berbeda dengan menu-menu yang sebelumnya.

Baca Juga: Jadi Tonggak Terdepan Indonesia di Laut Natuna Melawan Agresi China, Bakamla Dicacat Media Asing Ini Karena Perselisihan Antar Lembaga yang Menghambat Perkembangannya

 Baca Juga: Makin Terang-terangan Bikin Barat Ketakutan, Rusia Berencana Latihan Bareng Iran dan China, Lokasinya di Lautan Barat Indonesia Ini

Angsa pertama dibersihkan dulu lalu di dimasukkan ke dalam api hidup-hidup.

Bumbu saus lalu dituangkan ke dalam mulut angsa dan dibalur ke dagingnya.

Hal itu membuat daging angsa pangga menjadi kenyal dan lezat disantap.

4. Menghisap Otak Kera

Hidangan yang satu ini cukup membuat bulu bergidik dan merupakan satu dari empat hidangan di Dinasti Qing yang disajikan dengan cara kejam.

Kera kecil dicukur bersih bulunya dan kemudian diguyur dengan air mendidih.

Lalu kepalanya dipukul dengan palu sampai terbuka dan otaknya langsung dikonsumsi.

Saat otaknya dimakan, tak jarang tubuh kera pun masih menggeliat.

Baca Juga: Di Balik Kedekatan Hubungan China dan Rusia Ternyata Akan Berdampak Bagi Asia Tenggar, Ini Imbas 'Merugikan' Hubungan China-Rusia Bagi Asia Tenggara

Baca Juga: Bak Kekuatan Militer Perang Dunia 3 Sudah Dipetakan, Terkuak Inilah Musuh Terkuat Barat yang Dijuluki Trio Senjata Nuklir: Rusia, China dan Iran, Ini Jadinya Jika Mereka Bersatu

Dinasti Qing menikmati masa kejayaan pada periode pemerintahan Kaisar Kangxi, Yongzheng (1723-1735) dan Qianlong (1735-1796).

Dinasti Qing runtuh pada 1911, setelah digulingkan oleh Revolusi China yang dimulai sejak 1894.

Penyebab utama pecahnya Revolusi China adalah kekecewaan terhadap pemerintahan Dinasti Qing yang berujung pada penderitaan rakyat.

Tokoh yang berperan penting dalam Revolusi China adalah Sun Yat Sen, yang memotori revolusi.

Pada awal 1912, Dinasti Qing akhirnya runtuh dan Sun Yat Sen terpilih menjadi presiden sementara Republik China.

Baca Juga: Punya Kemampuan Ungguli Amerika, China Justru Mengaku Tak Tertarik Menjadi Pemimpin Dunia? Apa Alasannya?

 Baca Juga: Kisah Kerajaan Sriwijaya Bikin Geram Kerajaan India Sampai Menyebabkan Peperangan, Penyebabnya Cuma Perkara Hubungan Sriwijaya dan China Ini

(*)