Find Us On Social Media :

Makin Terang-terangan Bikin Barat Ketakutan, Rusia Berencana Latihan Bareng Iran dan China, Lokasinya di Lautan Barat Indonesia Ini

By May N, Sabtu, 22 Januari 2022 | 15:10 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menjadi sekutu melawan AS

Intisari - Online.com - Sebuah latihan militer gabungan oleh Rusia dengan China dan Iran akan dilaksanakan sejak Jumat 21/1/2022 kemarin dengan ketiga negara melangsungkan latihan angkatan laut.

Latihan ini dilaksanakan di utara Samudera Hindia.

Tujuannya adalah menguatkan "masa depan bersama mereka".

Melansir Express, Mustofa Tajoldin, seorang pejabat humas dari angkatan bersenjata Iran mengatakan kepada media ISNA latihan tersebut dinamai "Sabuk Keamanan Angkatan Laut 2022", dan merupakan latihan angkatan laut gabungan ketiga antara ketiga negara.

Tajoldin mengatakan: "Tujuan latihan ini adalah menguatkan kekuatan dan pondasinya di wilayah ini, dan untuk memperluas kerjasama multilateral antara ketiga negara untuk bersama-sama mendukung perdamaian dunia, keamanan maritim dan menciptakan sebuah komunitas maritim dengan masa depan bersama."

Operasi ini bukan satu-satunya latihan militer gabungan yang dilakukan oleh Kremlin.

Latihan lain dinamai "Sekutu Penyelesaian" akan dilakukan di Eropa Timur sebagai latihan militer gabungan dengan Belarusia sejak Februari.

Latihan militer melibatkan 140 kapal perang, 60 pesawat dan sekitar 10.000 tentara.

Baca Juga: Kini Siap Gempur Ukraina dari Mana Saja, Rusia Ternyata Siapkan 900 Latihan Militer untuk 2022 Ini, Benarkah Salah Satunya untuk Gempur dan Rebut Ukraina?

Baca Juga: Lama-Lama Bisa Menjadi Perang Antara Negara, Tak Hanya Inggris yang Pasok Senjata Militer ke Ukraina, 3 Negara Eropa Ini Juga Ikutan Kirim Senjata Militernya Untuk Lawan Rusia

Tujuannya adalah menguji dan meningkatkan kemampuan negara-negara itu untuk "melawan agresi eksternal," seperti dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Rusia.

Media Interfax mengutip Alexander Fomin yang mengatakan: "Tujuan latihan ini adalah untuk menekan dan menolak agresi eksternal selama operasi pertahanan, melawan teroris dan melindungi kepentingan dari negara Union (Rusia dan Belarusia)."