Intisari-Online.com - Meskipun terlibat sengketa teritorial di Laut China Selatan dengan Filipina, China terus mempertahankan hubungan militer dengan negara Asia Tenggara itu.
Hal itu mungkin dilakukan China untuk mengimbangi pengaruh Amerika Serikat (AS) dan India di Filipina.
Dalam perkembangan terakhir, China telah menyumbangkan peralatan militer non-tempur senilai satu miliar peso Filipina untuk angkatan bersenjata Filipina.
Peralatan itu, yang dimaksudkan untuk operasi bantuan bencana, tiba di Manila pada 16 Januari.
Itu terjadi hanya dua hari setelah Filipina mengungkapkan rencana untuk membeli tiga baterai rudal supersonik BrahMos dari India, menurut Asianet Newsable.
Pengiriman pertama peralatan non-tempur tiba pada 16 Januari.
Peralatan non-tempur itu meliputi kendaraan penjernih air, ambulans, truk pemadam kebakaran, perlengkapan penjinak bom, sistem drone, kata Departemen Pertahanan Nasional, melansir The EurAsian Times, Minggu (23/1/2022).
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan rekannya dari Tiongkok Jenderal Wei Fenghe, telah menjanjikan barang-barang ini selama kunjungannya ke Manila pada tahun 2020.
“Itu sangat membantu. Ini merupakan tambahan dari peralatan kami yang masih memiliki kekurangan yang besar” katanya kepada Inquirer.
Kemurahan hati China terhadap Filipina tersebut sangat kontras dengan manuver PLA (Tentara Pembebasan Rakyat China) di Laut China Selatan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR