Penulis
Intisari-Online.com -Selama hampir tiga abad berkuasa, Dinasti Qing di China menjelma menjadi kekaisaran terbesar keempat dalam sejarah dunia.
Pada 1912, populasinya mencapai 432 juta jiwa dan menjadi negara terpadat di dunia.
Dinasti Qing runtuh pada 1912, namun mungkin yang Anda belum tahu yakni tradisi ekstrem kulinernya.
Budaya makan di China, termasuk selama Disnati Qing terlihat kejam, berikut beberapa makanan ekstrem antaranya sebagaimana dilansir Ranking-us.com:
1. Makan Lemak Punggung Babi
Masyarakat China memakan lemak punggung babi dalam praktik kejam.
Pertama-tama mereka akan mengambil tongkat dan memukul babi sampai punggungnya kencang.
Setelah itu menggunakan pisauuntuk memotong daging secara langsung.
Cara makan ini menyeramkan.
2. Makan Punuk Unta
Cara makan yang satu ini cukup menebar teror.
Mereka memilih unta khusus lalu diikat di sebuah tiang dan diguyur dengan air mendidih.
Bagian dari unta yang dimakan yakni punuknya karena dipercaya sebagai bagian yang paling bergizi.
Hidangan inidisebut sebagai salah satu dari empat hidangan Dinasti Qing.
3. Angsa
Cara memakan hidangan yang satu ini juga tak jauh berbeda dengan menu-menu yang sebelumnya.
Angsa pertama dibersihkan dulu lalu di dimasukkan ke dalam api hidup-hidup.
Bumbu saus lalu dituangkan ke dalam mulut angsa dan dibalur ke dagingnya.
Hal itu membuat daging angsa pangga menjadi kenyal dan lezat disantap.
4. Menghisap Otak Kera
Hidangan yang satu ini cukup membuat bulu bergidik dan merupakan satu dariempat hidangan di Dinasti Qing yang disajikan dengan cara kejam.
Kera kecil dicukur bersih bulunya dan kemudian diguyur dengan air mendidih.
Lalu kepalanya dipukul dengan palu sampai terbuka dan otaknya langsung dikonsumsi.
Saat otaknya dimakan, tak jarang tubuh kera pun masih menggeliat.
Dinasti Qing menikmati masa kejayaan pada periode pemerintahan Kaisar Kangxi, Yongzheng (1723-1735) dan Qianlong (1735-1796).
Dinasti Qing runtuh pada 1911, setelah digulingkan oleh Revolusi China yang dimulai sejak 1894.
Penyebab utama pecahnya Revolusi China adalah kekecewaan terhadap pemerintahan Dinasti Qing yang berujung pada penderitaan rakyat.
Tokoh yang berperan penting dalam Revolusi China adalah Sun Yat Sen, yang memotori revolusi.
Pada awal 1912, Dinasti Qing akhirnya runtuh dan Sun Yat Sen terpilih menjadi presiden sementara Republik China.
(*)