Intisari-Online.com – Selama masa pemerintahan Hayam Wuruk, tahun 1350-1389, terdapat 12 wilayah pusat Majapahit, yang dikelola oleh kerabat dekat raja.
Dua belas wilayah pusat Majapahit itu adalah: Kahuripan, Daha, Tumapel, Wengker, Matahun, Wirabhumi, Paguhan, Kabalan, Pawanuan, Lasem, Pajang, dan Mataram, yang sekarang kita kenal sebagai Yogyakarta.
Lasem, salah satu dari 12 wilayah pusat Majapahit itu dipimpin oleh Rajasaduhita Indudewi, yang adalah sepupu Raja Hayam Wuruk.
Lasem yang kita kenal sekarang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Lasem merupakan kota terbesar kedua di Kabupaten Rembang setelah kota Rembang itu sendiri.
Lasem dikenal dengan sebutan ‘Kota Santri’ karena banyaknya pondok pesantren di kota yang pernah menjadi Kadipaten sebelum Rembang ini.
Lasem juga dikenal sebagai ‘Tiongkok Kecil’ karena merupakan kota awal pendaratan orang Tiongkok di tanah Jawa dan terdapat perkampungan China yang sangat banyak tersebar di kota Lasem.
Patung Buddha Berbaring yang berlapis emas, terdapat di Lasem.
Pada masa kemerdekaan, Mbah Sambu (Sayyid Abdurrahman) yang adalah cucu dari Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya) yang memperjuangkan kemerdekaan di tanah Lasem.
Disebut-sebut sebagai pusat perjuangan kemerdekaan, Masjid Jami’ Lasem adalah tempat Mbah Sambu dimakamkan.