Penulis
Intisari - Online.com -Kerajaan Majapahit dikenal sebagai kerajaan termasyhur di Nusantara.
Kekayaan kerajaan yang didirikan oleh Raden Wijaya itu melimpah ruah.
Namun, ternyata kerajaan Hindu lain juga sama kayanya bahkan mungkin lebih kaya.
Ialah Kerajaan Pajajaran dengan raja terbesarnya Prabu Siliwangi.
Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja merupakan raja termasyhur Pajajaran yang membuat kerajaan cukup disegani dan memiliki pasukan kerajaan yang kuat dan banyak.
Buku "Hitam Putih Pajajaran: dari Kejayaan hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran" yang ditulis oleh Fery Taufiq El Jaquene diceritakan jika Kerajaan Pajajaran di bawah kepemimpinan Prabu Siliwangi punya armada pasukan tempur yang kuat di darat.
Konon jumlahnya mencapai 100.000 pasukan, dan Raja punya transportasi gajah sebanyak 40 ekor.
Meski begitu kelemahan mereka adalah armada tempur laut, sehingga misi Pajajaran menyerang Cirebon gagal.
Misi itu dimulai karena ada kabar Tumenggung Jagabaya memeluk Islam.
Walaupun lemah, armada laut Pajajaran juga memilliki beberapa kapal Jung yang berfungsi sebagai alat transportasi via laut dan sarana perdagangan antar pulau.
Perdagangan yang sudah terjadi antara lain kapas, baju, dan kuda jenis Pariaman yang mencapai 4000 ekor setiap tahunnya lewat tangsi-tangsi pemasaran yang dikuasai Pajajaran.
Kekayaan Pajajaran tidak hanya itu saja, konon tempat raja yang berada di ibu kota memiliki rumah-rumah indah terbuat dari daun palem dan kayu.
Buku warisan Portugis dengan judul "The Suma Oriental" oleh Tome Pires mencatat jika rumah raja memiliki 330 pilar sebagai tong anggur dan tingginya mencapai kisaran 9,14 meter.
Di rumah itu juga konon terdapat ukiran kayu yang indah pada puncak pilar serta sebuah rumah yang sangat indah.
Diungkapkan oleh Tome Pires jika jumlah penduduk yang ada di ibu kota Pakuan, Pajajaran ada kurang lebih 50 ribu jiwa.
Kemudian pelabuhan-pelabuhan penting contohnya Banten, Cigede, Tangerang, Kalapa, Karawang, dan Cimanuk membuat Pajajaran sebagai negara ksatria dan memiliki pertumbuhan ekonomi signifikan saat itu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini