Punya Mata Air yang Tak Pernah Surut, Inilah Petilasan Prabu Siliwangi di Majalengka yang Banyak Dikunjungi Peziarah Terutama pada Malam Jumat Kliwon

Khaerunisa

Penulis

Petilasan atau Pasanggrahan Prabu Siliwangi di Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Petilasan atau Pasanggrahan Prabu Siliwangi di Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Intisari-Online.com - Prabu Siliwangi dikenal sebagai Raja Pajajaran yang membawa kerajaan ini ke masa keemasannya.

Di bawah pemerintahan Prabu Siliwangi, kerajaan Pajajaran mengalami perkembangan pesat.

Masa pemerintahannya pun dikenang rakyat sebagai zaman perdamaian dan kemakmuran.

Prabu Siliwangi terus dikenang, terutama oleh masyarakat Sunda.

Baca Juga: Bikin Prabu Siliwangi 'Tersengsem' Kala Mendengarnya Lantunkan Ayat Al-Qur'an, Inilah Nyai Subang Larang, Satu-satunya Selir Beragama Islam di Tengah Kerajaan Hindu Pajajaran

Petilasan Prabu Siliwangi pun banyak dikunjungi peziarah, salah satunya yang ada di Majalengka.

Melansir Tribunjabar.id, petilasan Prabu Siliwangi di Majalengka, Jawa Barat, kini menjadi salah satu objek wisata yang diminati masyarakat.

Selain sebagai wisata ziarah, tempat ini juga menjadi wisata alam dengan daya tarik panorama alamnya yang mempesona.

Petilasan atau Pasanggrahan Prabu Siliwangi juga memiliki mata air yang disebut tak pernah surut, bahkan meski di musim kemarau sekalipun.

Baca Juga: Hinduisasi, Proses Datangnya Konsep Beragama Hindu di Indonesia, Ternyata Bukan Berasal dari Pedagang Melainkan Dibawa oleh Brahmana India Mengajarkan Ilmu Sakral Ini

Nama mata air tersebut adalah Sanghyang Talaga Pancuran dan mata air Sanghyang Talaga Emas.

"Ya, di sini juga dilengkapi dengan pemandian yang airnya keluar dari perut bumi terus-menerus mengalir tanpa henti, diberi nama mata air Sanghyang Talaga Pancuran dan mata air Sanghyang Talaga Emas (Barat)," ucap Rozali, Kuncen Petilasan atau Pasanggrahan Prabu Siliwangi.

Rozali mengungkapkan, petilasan Prabu Siliwangi sudah ada sejak tahun 1482 Masehi.

Saat itu pemerintahan dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi Sang Ratu Dewata Wisesa.

Baca Juga: Konflik di Perbatasan Masih Membara, India Bikin Dunia Terkejut Mendadak Dukung China dalam Hal Ini, Sudah Berdamai?

"Pada tahun itu, di lereng Gunung Ciremai sebelah utara dibangun hutan tutupan dan pondok sebagai tempat nyepi tapabrata dan peristirahatan raja oleh Ciung Wanara yang diberi nama 'Pasanggrahan Prabu Siliwangi Pajajaran," ujar Rozali.

Disebut, tempat ini ramai dikunjungi masyarakat terutama saat malam Jumat Kliwon, akhir pekan, hari raya, atau hari libur.

Pancuran Cikahuripan atau Pancuran Selendang Bidadari juga menjadi tujuan ziarah di area petilasan Prabu Siliwangi.

Dua pancuran itu merupakan tempat pemandian untuk para peziarah petilasan Prabu Siliwangi.

Baca Juga: Konflik di Perbatasan Masih Membara, India Bikin Dunia Terkejut Mendadak Dukung China dalam Hal Ini, Sudah Berdamai?

Identik dengan Prabu Siliwangi, di tempat wisata ini juga terdapat patung maung atau harimau.

Sementara pengunjung yang suka berwisata alam bisa menikmati keindahan telaga, situ, dan mata air Selendang Bidadari.

"Meski banyak wisata baru di sekitar Rajagaluh, petilasan ini ramai dikunjungi, apalagi di momen-momen tertentu," jelas pengelola Objek Wisata Prabu Siliwangi, Zubaedi.

Menurut Zubaedi, lahan di sekitar lokasi ini sering digunakan untuk tempat perkemahan dengan nama Bumi Perkemahan Prabu Siliwangi.

Tempat ini pun dilengkapi beberapa fasilitas seperti kolam renang, arena outbond, sepeda air, dan tempat kemah yang representatif.

Fasilitas lainnya yaitu toilet, musala, saung, dan permainan anak serta flying fox.

Warung yang dikelola warga pun menyediakan makanan untuk para pengunjung mengisi perut setelah lelah berkeliling.

Baca Juga: Pantas Saja Memiliki Kekuatan Tempur Begitu Kuat Hingga Bisa Taklukkan Nusantara, Terkuak Ternyata Beginilah Kekuatan Militer Majapahit Pada Masa Kejayaannya

Petilasan ini tepatnya berada di Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Untuk sampai ke Petilasan Prabu Siliwangi, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau sepeda motor. Jika memakai kendaraan kecil, Anda hanya perlu berjalan kaki sekitar 400 meter ke tempat Petilasan Batu Prabu Siliwangi.

Tetapi jika menggunakan kendaraan besar seperti bus dan truk, Anda bisa memarkirkan kendaraan di depan Balai Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh.

Sebelum menuju ke Petilasan Prabu Siliwangi, Anda dikenai tiket masuk ke lokasi sebesar Rp 15 ribu untuk dewasa dan Rp 10 ribu untuk anak-anak.

Baca Juga: Disebut Memiliki Kemampuan Infeksi Hingga 500 Persen, Ini yang Terjadi Jika Covid-19 Varian Omicron Menginfeksi Orang yang Sudah Menerima 2 Dosis Vaksin

(*)

Artikel Terkait