Find Us On Social Media :

Seisi Eropa Menahan Napas! Belum Sempat Gempur Ukraina, Rusia Malah Kirim Kapal Perangnya ke Lokasi Musuh Ini, Seluruh Kapal Perang Telah Berkumpul

By Mentari DP, Kamis, 20 Januari 2022 | 18:30 WIB

Kapal perang serbu amfibi Rusia.

Intisari-Online.com - Saat ini, Rusia sedang disorot karena sudah menurunkan lebih dari 100.000 tentaranya di perbatasan Ukraina.

Namun mendadak sebuah kapal perang serbu amfibi Rusia sedang menuju Selat Inggris.

Hal itu langsung membuat khawatir bahwa konflik Rusia dan Ukraina bisa pecah dalam waktu dekat.

Apa yang terjadi?

Apakah sekarang Inggris yang menjadi sasaran Rusia?

Menurut data AIS dari marinetraffic.com, lima kapal pendarat kelas Ropucha dan satu kapal pendarat kelas Ivan Gren telah diberangkatkan dari armada Baltik Rusia.

Diyakini kapal-kapal itu sedang dalam perjalanan menuju Selat Inggris.

Hal ini membuat pengawasan di daerah itu ditingkatkan.

Baca Juga: Jadi Kisah Perselingkuhan Paling Panas dalam Jagat Sejarah Kerajaan, Asmara 'Cacat' Lancelot dan Guinevera Akhiri Kedigdayaan Raja Paling Legendaris Seantero Inggris

Baca Juga: Konflik Dengan Ukraina Sedang Panas-panasnya, Mendadak Inggris Harus 'Berhadapan' dengan Rusia Sebelum Terlambat, Sebut-sebut Senjata Nuklir, Ada Apa?

Dilansir dari express.co.uk pada Kamis (20/1/2022), pengawasan kemudian diambil alih oleh kapal Angkatan Laut Belgia dan Inggris.

Tiga kapal kelas Ropucha terlihat bergerak melalui Selat Denmark pada hari Senin.

Pada hari Selasa, dua kapal kelas Ropucha tambahan dan kapal kelas Ivan Gren juga melakukan transit, menurut Jurnal Pertahanan Inggris.

Menurut Armchair Admiral, Angkatan Laut Prancis juga membayangi kapal-kapal Rusia di samping HMS Dragon milik Angkatan Laut Kerajaan.

Rupanya kejadian ini terjadi setelah Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengumumkan Inggris akan memasok sistem senjata pertahanan ke Ukraina.

Ini karena konflik antara Moskow dan Kiev meningkat.

Ketegangan antara Moskow dan Kiev mencapai titik didih tahun lalu setelah Rusia mengumpulkan lebih banyak pasukan di dekat perbatasan yang diperebutkan.

Sejak 2014, lebih dari 14.000 orang tewas dalam konflik di Ukraina timur.

Baca Juga: Disebut-sebut Sebagai Orang yang 'Menciptakan' ISIS, Jutaan Warga Irak Tidak Terima Pria Ini Bakal Dapat Gelar Ksatria, 'Sekali Pejahat Selamanya Penjahat'

Baca Juga: Dunia Sedang Heboh Konflik Rusia-Ukraina, Mendadak Kapal Selam Rusia Tabrak Kapal Perang Inggris Hingga Bikin Panik Semua Kru, Apa yang Terjadi di Sana?

Pada bulan September, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memperingatkan perang habis-habisan dengan Rusia bisa menjadi kemungkinan.

"Mengingat perilaku yang semakin mengancam dari Rusia dan di samping dukungan kami saat ini, Inggris menyediakan paket bantuan keamanan baru untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina," kata Wallace.

"Kami telah mengambil keputusan untuk memasok Ukraina dengan sistem senjata pertahanan anti-armor ringan."

"Sejumlah kecil personel Inggris akan memberikan pelatihan tahap awal untuk waktu yang singkat, dalam kerangka Operasi Orbital, sebelum kembali ke Inggris."

“Paket bantuan keamanan ini melengkapi kemampuan pelatihan yang sudah dimiliki Ukraina dan yang juga disediakan oleh Inggris dan sekutu lainnya di Eropa dan Amerika Serikat (AS)."

"Ukraina memiliki hak untuk mempertahankan perbatasannya dan paket bantuan baru ini semakin meningkatkan kemampuannya untuk melakukannya."

"Biar saya perjelas: dukungan ini untuk kemampuan senjata jarak pendek dan jelas bersifat defensif."

"Itu bukan senjata strategis dan tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia; mereka harus digunakan untuk membela diri."

Baca Juga: Ketika Vladimir Putin Dituduh Bersiap Melakukan Invasi demi Caplok Ukraina, Amerika, Inggris, dan NATO Beberkan Skenario Rusia Bisa Invasi Ukraina

Baca Juga: Namanya Bahkan Tak Pernah Didengar, Negara Bekas Jajahan Inggris Ini Langsung Jadi Incaran China, Dituduh Akan Digunakan Negeri Panda Untuk Hal Ini

Menteri Pertahanan Inggris itu mengatakan setiap invasi oleh Rusia akan dianggap sebagai serangan.

"Saya khawatir itu bisa menyebabkan hilangnya banyak nyawa di semua sisi."

“Saya masih tetap berharap diplomasi bisa dilakukan."

"Tapi ini adalah pilihan Presiden Putin sendiri."

"Apakah akan memilih diplomasi dan dialog atau konflik dan konsekuensinya," tutupnya.

Baca Juga: Demi Gertak Vladimir Putin Hingga Buat Rusia Tunduk, Senjata Rahasia Jerman Diam-diam Ikut Disertakan untuk Membantu Ukraina, Sudah Dalam Perjalanan ke Perbatasan!

Baca Juga: Ukraina Makin Terpuruk, Inggris Mendadak Ogah Kirim Pasukan Untuk Membantu Ukraina Melawan Rusia, Vladimir Putin Langsung Kegirangan!