Find Us On Social Media :

‘Leher Panjang’ Unik Wanita Suku Kayan, Ini Sejarahnya Mereka Hidup di Thailand, Mulai Larikan Diri dari Perselisihan di Negaranya, Hingga Tradisi Gunakan Lilitan di Leher untuk Daya Tarik

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 12 Januari 2022 | 15:05 WIB

Wanita suku Kayan 'leher panjang' yang memakai lilitan di leher sejak umur 5 tahun.

Asal usul adat kurang jelas, meski berbagai penjelasan menyebutkan, mulai dari upaya untuk membuat wanita Kayan kurang menarik sebagai cara untuk menghalangi perbudakan mereka oleh suku saingan, hingga upaya yang sama sekali berbeda untuk meningkatkan daya tarik seksual wanita.

Bahkan pada keinginan untuk meniru leher panjang naga, kepercayaan agama tradisional kelompok itu yang menyatakan bahwa orang Kayan adalah keturunannya.

Orang-orang Kayan yang telah lolos dari perselisihan sebelumnya yang mereka hadapi di Myanmar, harus menghadapi tantangan yang berkelanjutan saat tinggal di Thailand.

Karena terbatasnya hak yang diberikan kepada mereka sebagai pengungsi, sering kali ada pembatasan yang ditempatkan pada kemampuan mereka untuk bepergian ke luar desa mereka sendiri.

Anak-anak Kayan tidak hanya tidak memenuhi syarat untuk kewarganegaraan Thailand, tetapi juga sering kali memiliki kesempatan pendidikan yang terbatas.

Baca Juga: Kehidupan Suku Togutil di Pedalaman Hutan Halmahera, Semakin Kesusahan Pangan di Hutan Rumah Mereka Sendiri

Baca Juga: Batu Altar Suku Maya Berusia 1.500 Tahun yang Berukiran Seorang Raja dengan Ular Berkepala Dua Mengungkapkan Rahasia Menakjubkan dari 'Raja Ular'

Maka, salah satu solusi untuk mengatasi masalah orang Kayan selama bertahun-tahun adalah dengan merangkul pariwisata sebagai sarana untuk mendukung diri mereka sendiri.

Sayangnya, popularitas kunjungan wisatawan ke desa-desa terpencil suku Kayan di Thailand utara bukannya tanpa kontroversi.

Beberapa orang melihat kerugian bagi wisatawan yang mengunjungi desa Kayan, dalam beberapa kasus, hanya sedikit uang yang dikeluarkan oleh wisatawan yang masuk ke desa itu.

Namun, hal itu memberikan kesempatan yang sangat dibutuhkan bagi orang Kayan untuk menghasilkan uang dengan menjual kerajinan tangan, serta memastikan pelestarian cara hidup tradisional komunitas mereka dengan membagikannya kepada dunia.

Baca Juga: Sesajennya Diduga Ditendang Seorang Pria, Suku Tengger Ternyata Punya Statistik Kriminalitas Tak Biasa, Hanya Dimiliki Keturunan Terakhir Majapahit

 Baca Juga: Lima Misionaris Amerika Ditombak Hingga Tewas, Inilah ‘Keganasan’ Suku Huaorani yang Anggap Anaconda dan Jaguar Binatang Suci bagi Suku yang Terkenal dan Ditakuti di Amazon, Namun Hampir Punah Ini

 Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari