Find Us On Social Media :

Ditutupi Mati-matian oleh NATO Usai Mengusirnya, Sosok 8 Agen Mata-mata Rusia Ini Akhirnya Terungkap, Salah Satunya Bikin Warga Rusia di Luar Negeri Tak Bisa Hidup Tenang

By May N, Senin, 10 Januari 2022 | 17:14 WIB

Alexander Smushko (dilingkari) mata-mata Rusia di NATO

Intisari - Online.com - Seorang letnan kolonel dengan kaitan tingkat tinggi ke Kremlin, penangkap mata-mata dan seorang spesialis Big Data; identitas delapan warga Rusia yang baru-baru ini dikeluarkan oleh NATO dari Brussel memberikan petunjuk mengapa Moskow bereaksi sangat kasar dan apa operasi yang sedang mereka kerjakan.

Delapan orang yang dikatakan Rusia merupakan "diplomat" di kedutaan besar mereka untuk markas besar NATO di Brussel ternyata "pejabat intelijen rahasia" melakukan "aktivitas tidak sejalan dengan akreditasi mereka", seperti dikatakan sekretaris umum NATO Jens Stoltenberg sementara mengumumkan pengusiran Oktober lalu.

NATO tidak pernah mempublikasi nama-nama mereka, artinya mereka bisa pulang diam-diam dan ditempatkan di lokasi negara non-NATO lainnya di bawah perlindungan diplomatik.

Namun Rusia kemudian menutup seluruh kedutaan NATO mereka.

Reaksi ini dilihat sebagai sebuah upaya untuk meremehkan persekutuan Barat, saat Rusia dan NATO mempersiapkan perbincangan atas ancaman perang baru Rusia melawan Ukraina minggu ini.

Namun koneksi tingkat tinggi dari beberapa yang disuruh pulang Stoltenberg mengindikasikan jika tantrum Kremlin mungkin memiliki sebuah dimensi personal.

Mereka menunjukkan kepentingan markas besar NATO sebagai sebuah target di mata Rusia.

Dan daftar riwayat hidup mereka menunjukkan jenis-jenis orang yang dikirim jasa mata-mata Rusia ke Belgia, tempat Uni Eropa dan institusi Belgia ditarget.

Baca Juga: Serigala Berbulu Domba! Bertahun-tahun Berteman Dekat Demi Kalahkan AS, China Diam-diam Tusuk Rusia dari Belakang Lewat Satu Negara yang Mati-matian Diklaim Rusia Ini

Baca Juga: Dari Semula Ingin Jegal China, Amerika Kini Justru Mati-Matian Ingin Jegal Rusia, Sederet Sanksi Ekomi Ini Disiapkan Untuk Menghukum Negeri Beruang Merah

Pria tangan kiri

Melansir euobserver.com, delapan diplomat sekaligus mata-mata Rusia adalah Sergei Chesnokov, Oleg Demekhin, Vasily Epishkin, Dmitry Filippenok, Igor Kovalev, Nadezhda Obukhova, Alexander Smushko, dan Stanislav Telegin, menurut informasi yang didapatkan dalam investigasi gabungan oleh Dossier Center, LSM di London.

Smushko adalah seseorang yang punya teman di posisi tinggi.

Smushko yang merupakan asli Estonia, awalnya lulus dari fakultas bahasa asing dan informasi militer asing dari Universitas Militer Menteri Pertahanan (VUMO) di Moskow, menjadi seorang letnan kolonel dan wakil kepala departemen VUMO.

Pada suatu titik, ia juga bergabung dengan jasa intelijen militer GRU milik Rusia.

Serta, sebelum datang ke Brussel, ia telah bekerja sebagai seorang penerjemah pribadi untuk menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu, kepala pasukan bersenjata Valery Gerasimov, dan mantan menteri pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov, dalam pembicaraan-pembicaraan eksklusif asing mereka di seluruh dunia.

Smushko menyebut hubungan dekatnya dengan Shoigu dalam sebuah wawancara dengan Zvezda, sebuah stasiun TV Rusia di tahun 2015.

"Dalam pekerjaan ini, kesepakatan bersama itu paling penting," ujar Smushko.

Baca Juga: Pantas 'Pede' Sodorkan Banyak Tuntutan Kepada Nato, Ternyata Rusia Baru Saja Luncurkan Senjata Terbesarnya Ini, Sampai Rela Gunakan 'Rongsokan' Selama 3 Dekade

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Fakta 100.000 Tentara Rusia yang Siap Serbu Ukraina, Vladimir Putin Malah Bongkar Tidak Berniat Perang dengan Ukraina Asal NATO Mau Penuhi Syarat Ini

"Lebih mudah bekerja dengan Sergei Kuzhugetovich (Shoigu). Aku selalu duduk di sampingnya… kau sering harus menerjemahkan berbagai kata dan istilah. Aku selalu siap untuk itu, walaupun tentu saja tidak semua kata-kata Rusia mudah diterjemahkan ke bahasa Inggris," ujar Smushko,

Masuk dalam ranah lebih pribadi, istri Smushko, Nina, meninggalkan Belgia bersama dengan suaminya.

Dan meskipun dia tidak secara resmi bekerja sebagai diplomat di Brussel dan tidak dikeluarkan secara resmi, profilnya juga menimbulkan kekhawatiran.

Nina Smushko juga telah lulus dari VUMO, memperoleh pangkat kapten militer, dan sebelumnya juga bekerja sebagai penerjemah untuk mengunjungi perwira militer ke VUMO dari Indonesia, Malaysia, dan Venezuela, tempat Rusia mengekspor senjata.

"Di Rusia, tidak seperti di layanan Barat, spionase cenderung berjalan dalam keluarga," kata salah satu petugas kontra intelijen negara NATO.

Sementara itu, Filippenok, yang secara resmi dikirim oleh NATO, mungkin telah dikirim ke Brussel untuk memata-matai orang Rusia sendiri di sana, menurut latar belakangnya.

Rusia memiliki sekitar 200 diplomat dan pejabat konsuler di berbagai misi di Brussel dan di kota terbesar kedua Belgia, Antwerpen.

Filippenok, secara resmi, adalah sekretaris pertama rendahan di kedutaan besar NATO Rusia, kata profil Linkedin.com-nya.

Baca Juga: Permintaan Jaminan Keamanan Rusia Ditolak Mentah-mentah AS, NATO Harus Siap-siap Vladimir Bakal Pertimbangkan Lakukan Hal Ini pada Ukraina dan NATO

Baca Juga: Bukan Isapan Jempol Semata Jika Rusia Ingin Gempur Ukraina, Citra Satelit Ini Bocorkan Situasi Asli di Dekat Perbatasan Ukrainan, Terkuak Militer Rusia Sudah Dikerahkan Sebanyak Ini

Tapi dia, pada kenyataannya, kemungkinan besar dikirim ke Belgia untuk mencari pengkhianat di jajaran Rusia sendiri.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini