Penulis
Intisari-Online.com - Rusia telah menuntut 9 jaminan kepada NATO yang akan dinegosiasikan.
Daftar 9 tuntutan tersebut adalah persyaratan penting yang diajukan Moskow untuk menurunkan ketegangan di Eropa dan meredakan krisis di Ukraina.
Salah satunya adalah melarang Amerika Serikat (AS) menggunakan senjata atau bom nuklir di luar wilayah nasionalnya.
Tuntutan penting lainnya adalah NATO harus memberikan jaminan yang mengikat secara hukum bahwa aliansi militernya akan menghentikan kegiatan militer apa pun di Eropa Timur dan Ukraina.
Pantas berani mengajukan tuntutan seperti itu, rupanyaRusia baru saja meluncurkan roket terbesarnya sejak jatuhnya Uni Soviet 30 tahun lalu, sebagaimana dilansirDaily Mail, Selasa (28/12/2021).
Dengan berat 761 ton, Angara A-5 lepas landas dari kosmodrom Plesetsk di Rusia utara.
Presiden Vladimir Putin merayakan peluncuran itu pada hari Senin ketika para pejabat meningkatkan peringatan mereka atas Ukraina.
Roket generasi terbaru ini bisa mengirim satelit militer ke luar angkasa.
Peluncuran dilakukan ketika para pejabat Rusia menyamakan NATO dengan Wehrmacht – tentara Jerman yang menginvasi Rusia pada tahun 1941 – dan membandingkan kemungkinan konflik di Ukraina dengan krisis rudal Kuba pada tahun 1962.
Roket Angara adalah keluarga peluncur baru pertama yang dibangun setelah runtuhnya Uni Soviet.
Mereka dirancang untuk menggantikan roket Proton dari tahun 1960-an dan sudah mengalami serangkaian kegagalan dalam beberapa tahun terakhir.
Presiden Vladimir Putin berharap peluncur baru akan menghidupkan kembali industri luar angkasa Rusia dan mengurangi ketergantungan pada negara-negara bekas Soviet lainnya.
Para pejabat mengatakan roket Angara kelas berat lebih ramah lingkungan daripada pendahulunya karena berbahan bakar oksigen dan minyak tanah daripada heptil yang sangat beracun.
Itu adalah peluncuran ketiga roket baru setelah pelayaran perdananya pada tahun 2014.
"Roscosmos mengucapkan selamat kepada pasukan luar angkasa militer dan seluruh industri luar angkasa Rusia," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Kepala agensi Dmitry Rogozin menyambut baik berita itu di Telegram, dengan menulis: 'Ayo, sayang!'
Kementerian pertahanan menambahkan: 'Semua operasi pra-peluncuran dan peluncuran roket Angara-A5 berlangsung dengan baik.'
Program luar angkasa Rusia pertama kali mengirimmanusia pertama ke luar angkasa pada tahun 1961.
Tapi sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, skandal korupsi mematikan segalanya.
(*)