Menganut Agama Islam Saja Tidak, Presiden Rusia Vladimir Putin Guncang Dunia dengan Mengatakan Penghinaan Terhadap Nabi Muhammad SAW Adalah Pelanggaran HAM, Sindir Siapa?

May N

Penulis

Presiden Rusia Vladimir Putin membela hak umat Islam dan mengatakan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW bukanlah kebebasan berpidato

Intisari - Online.com -Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengatakan jika penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW adalah sebuah pelanggaran kebebasan beragama.

Bahkan Putin menganggap hal itu bukan bentuk kebebasan berpendapat.

Melansir Middle East Monitor, pada konferensi berita tahunannya Kamis (23/12/2021), Putin bertanya "Apa sebenarnya hinaan terhadap Nabi Muhammad? Apakah ini kebebasan kreatif? Kurasa tidak.

"Ini merupakan pelanggaran kebebasan beragama dan sebuah pelanggaran perasaan suci dari penganut Agama Islam, dan menghidupkan manifestasi ekstrimis yang akut."

Baca Juga: Permintaan Jaminan Keamanan Rusia Ditolak Mentah-mentah AS, NATO Harus Siap-siap Vladimir Bakal Pertimbangkan Lakukan Hal Ini pada Ukraina dan NATO

Presiden Rusia mencontohkan perasaan negatif yang tumbuh dalam sosok diktator Nazi Jerman akan tumbuh, menekankan jika rasa hormat harus ditunjukkan kepada kenangan dan warisan yang berperang di Perang Dunia Kedua.

"Rusia dibentuk sebagai negara multinasional dan negara banyak agama, dan kami terbiasa secara dasar memperlakukan kepentingan yang lain dan tradisi lain dengan kehormatan," ujarnya.

"Ini adalah dasar sangat kuat dari keberadaan, dasar utuh untuk keberadaan Rusia sebagai negara multinasional."

Komentar Putin datang setahun setelah kepala negara lainnya, Presiden Perancis Emmanuel Macron, mengumumkan dukungannya untuk gambar dan publikasi yang seharusnya menjadi karikatur dari Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Sudah Bangun Sekolah, Rumah Sakit, sampai Masjid, Negeri Ini Malah Difitnah Sebagai Penjajah oleh Presiden Prancis...

Dukungan Makron memunculkan debat panas mengenai apakah menghina Nabi Muhammad termasuk kebebasan berpidato.

Gerakan ini adalah dimulainya arahan pemerintah Macron untuk membawa Islam di bawah pengelolaan negara.

Hal ini adalah upaya untuk "reformasi" agama dalam kehidupan publik, yang menuntun pada kecaman Perancis dan sebuah boikot dari produk Perancis dan perusahaan-perusahaannya di seluruh dunia Muslim.

Baca Juga: Jadi Simbol Fashion Perancis, Inilah Kata-kata Terakhir Marie Antoinette Sebelum Dieksekusi, Ratu 'Gila Belanja' yang Paling Dibenci Rakyatnya

Artikel Terkait