Intisari-online.com - Secara umum Ukraina jelas kalah telak jika melawan militer Rusia, jika dilihat dari perbandingan kekuatan keduanya.
Namun, bukan tidak mungkin Ukraina bakal memberikan perlawanan pada Rusia, jika Amerika ikut campur membantu Ukraina.
Melansir Daily Mirror,melaporkan bahwa AS membantu Ukraina melatih pasukannya untuk berperang dengan gaya gerilya.
Dapat mengusir Rusia dari wilayahnya jika Moskow melancarkan serangan.
"Pejabat senior AS mengadakan pertemuan untuk mencari tahu bagaimana membantu Ukraina mempertahankan diri dari serangan militer Rusia," pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Mirror.
Menurut sebuah sumber di surat kabar Inggris, intelijen AS telah setuju untuk diam-diam mempersenjatai dan melatih tentara Ukraina dalam perang gerilya melawan Rusia.
Badan Intelijen Pusat AS (CIA) dan Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) akan bertanggung jawab terutama untuk membantu Ukraina menyelesaikan rencana ini.
Jika dapat mempertahankan diri dan menjatuhkan Rusia dari wilayahnya.
Ukraina akan membuat kemenangan yang "tidak terpikirkan" atas lawan yang memiliki potensi militer berkali-kali lebih kuat.
Rusia dikatakan masih mengerahkan puluhan ribu pasukan di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Hal ini membuatnya dapat dengan mudah memasuki wilayah negara Eropa Timur itu dengan bantuan pasukan separatis di Donetsk, Luhansk.
Separatis di Donetsk dan Luhansk juga secara bertahap menyelesaikan pembangunan tentara reguler mereka dan siap untuk menghadapi Ukraina.
Di beberapa "titik panas", tentara Ukraina dikatakan berhadapan dengan separatis pada jarak hanya 330 meter.
"Kami memiliki rencana yang akan menutupi dan menghancurkan pasukan lapis baja Rusia dari belakang jika mereka masuk jauh ke Ukraina," kata pejabat AS itu kepada Mirror.
Ia juga menambahkan bahwa Washington telah setuju untuk memasok senjata berat.
Termasuk udara-ke- sistem rudal permukaan dan pembom, ke Kiev jika situasi perbatasan menjadi lebih tegang.
Menurut beberapa analis, kemungkinan besar AS tidak akan setuju dengan usulan Presiden Rusia Putin untuk berkomitmen tidak menerima aksesi Ukraina ke NATO.
Pada tahun 1980, AS dan Inggris juga memberikan dukungan serupa kepada Afghanistan ketika berperang dengan Uni Soviet.
"Jika menyerang Ukraina, militer Rusia tidak akan senang lama menghadapi perang gerilya dan memblokir jalur pasokan," kata pejabat AS.
"Mereka bisa saja terjebak, terbelah, dan kemudian diusir dari Ukraina. Tujuan dari rencana itu bukan untuk memperlambat kemajuan Rusia, tetapi untuk sepenuhnya mengalahkannya," tambahnya.
"Vladimir Putin tidak akan mengharapkan kegagalan seperti itu,"ungkap pejabat AS itu dengan percaya diri.