Find Us On Social Media :

Ditutupi Mati-matian oleh NATO Usai Mengusirnya, Sosok 8 Agen Mata-mata Rusia Ini Akhirnya Terungkap, Salah Satunya Bikin Warga Rusia di Luar Negeri Tak Bisa Hidup Tenang

By May N, Senin, 10 Januari 2022 | 17:14 WIB

Alexander Smushko (dilingkari) mata-mata Rusia di NATO

Smushko adalah seseorang yang punya teman di posisi tinggi.

Smushko yang merupakan asli Estonia, awalnya lulus dari fakultas bahasa asing dan informasi militer asing dari Universitas Militer Menteri Pertahanan (VUMO) di Moskow, menjadi seorang letnan kolonel dan wakil kepala departemen VUMO.

Pada suatu titik, ia juga bergabung dengan jasa intelijen militer GRU milik Rusia.

Serta, sebelum datang ke Brussel, ia telah bekerja sebagai seorang penerjemah pribadi untuk menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu, kepala pasukan bersenjata Valery Gerasimov, dan mantan menteri pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov, dalam pembicaraan-pembicaraan eksklusif asing mereka di seluruh dunia.

Smushko menyebut hubungan dekatnya dengan Shoigu dalam sebuah wawancara dengan Zvezda, sebuah stasiun TV Rusia di tahun 2015.

"Dalam pekerjaan ini, kesepakatan bersama itu paling penting," ujar Smushko.

Baca Juga: Pantas 'Pede' Sodorkan Banyak Tuntutan Kepada Nato, Ternyata Rusia Baru Saja Luncurkan Senjata Terbesarnya Ini, Sampai Rela Gunakan 'Rongsokan' Selama 3 Dekade

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Fakta 100.000 Tentara Rusia yang Siap Serbu Ukraina, Vladimir Putin Malah Bongkar Tidak Berniat Perang dengan Ukraina Asal NATO Mau Penuhi Syarat Ini

"Lebih mudah bekerja dengan Sergei Kuzhugetovich (Shoigu). Aku selalu duduk di sampingnya… kau sering harus menerjemahkan berbagai kata dan istilah. Aku selalu siap untuk itu, walaupun tentu saja tidak semua kata-kata Rusia mudah diterjemahkan ke bahasa Inggris," ujar Smushko,

Masuk dalam ranah lebih pribadi, istri Smushko, Nina, meninggalkan Belgia bersama dengan suaminya.

Dan meskipun dia tidak secara resmi bekerja sebagai diplomat di Brussel dan tidak dikeluarkan secara resmi, profilnya juga menimbulkan kekhawatiran.

Nina Smushko juga telah lulus dari VUMO, memperoleh pangkat kapten militer, dan sebelumnya juga bekerja sebagai penerjemah untuk mengunjungi perwira militer ke VUMO dari Indonesia, Malaysia, dan Venezuela, tempat Rusia mengekspor senjata.