Find Us On Social Media :

Dimulai dari Barter, Pembayaran Upah dengan Hitungan Kendi Bir, Lalu Berat-berat Benda Logam, Hingga Sistem Uang Mesir Kuno Baru Dipakai pada Periode Yunani-Romawi

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 5 Januari 2022 | 13:05 WIB

Uang koin yang digunakan Mesir Kuno.

Banyak dari teks-teks ini tidak pernah dimaksudkan untuk dibaca oleh siapa pun selain pemiliknya, dan sering kali bukan karya juru tulis profesional.

Dari para pendeta mereka telah mengidentifikasi empat unit nilai yang telah digunakan untuk menentukan harga produk, yang terdiri dari surat utang, Senyu, dan hin khar.

Deben adalah ukuran berat yang digunakan untuk emas, perak, dan paling sering tembaga.

Tembaga obligasi memiliki berat antara 90 dan 91 gram.

Senyu, mungkin berarti ‘sepotong’ adalah pita yang beratnya sama dengan sekitar 7,6 gram.

Namun, tidak seperti bobot lain yang disebutkan di sini, Senyu secara eksklusif merupakan perhitungan nilai satuan, dan tidak dianggap sebagai satuan berat yang sebenarnya.

Baca Juga: Dimulai dengan Penandatanganan Kontrak Pernikahan, Beginilah Tradisi Perkawinan dan Sistem Keluarga di Mesir Kuno, Pernikahan Sedarah pun Mungkin Terjadi di Kalangan Para Pembesar Negara

Baca Juga: Jadi Sosok Sakral bagi Rakyatnya, Inilah 7 Kunci Pemerintahan Ramses II yang Berumur Panjang dan Menganggap Dirinya Tuhan, Salah Satunya Letakkan Dasar bagi Perdamaian Abadi dengan Tetangga

Satuan ketiga adalah nilai NAM, pengukuran volume sama dengan 0,48 liter.

Khar adalah ukuran volume biji-bijian, atau jelai atau emmer lainnya, sama dengan 76,88 liter.

Khar paling sering ditemukan dalam satuan nilai untuk keranjang, baik karena volume keranjang sama dengan nilainya maupun keranjang yang relatif murah.

Sepanjang sejarah Mesir, semua tindakan ini tampaknya tidak ada pasa saat yang bersamaan.