Find Us On Social Media :

Terkenal dengan Budaya dan Pakaian yang Unik, Suku Maasai Meyakini Bahwa Penguburan Berbahaya Bagi Tanah, Maka Ini yang Dilakukan Ketika Ada Orang Mati, Upacara Pemakaman Hanyalah untuk Kepala Suku

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 5 Januari 2022 | 09:55 WIB

Suku Maasai di Afrika Timur yang meyakini bahwa penguburan akan merusak tanah.

Saat ini Maasai menyerbu ternak jauh di seberang timur di Pantai Tanga di Tanzania. Dengan menggunakan perisai dan tombak, mereka paling ditakuti karena melempar orinka (pentungan) yang ahli dapat mencapai kurang lebih 100 meter.

Prajurit Maasai yang terkonsentrasi menceritakan perpindahan mereka ke Kenya pada tahun 1852, setelah mengurangi populasi Gurun Wakuafi di tenggara Kenya, para prajurit Maasai mengancam Mombasa, di pantai Kenya. Karena migrasi inilah Maasai sekarang menjadi penutur Nilotik paling selatan.

Maasai 'Emutai' tahun 1883-1902 datang setelah masa ekspansi. Periode ini diliputi oleh epidemi cacar, pleuropneumonia sapi yang menular, dan rinderpest.

Diperkirakan 90 persen ternak dan setengah spesies liar mati karena rinderpest. Periode drastis ini bertepatan dengan kekeringan, pada tahun 1897 dam 1898.

Dimulai dengan perjanjian 1904 dan diikuti oleh perjanjian lain pada tahun 1911, tanah Maasai di Kenya ditebang 60 persen ketika Inggris mengusir mereka untuk memberi ruang bagi peternakan pemukim sehingga membatasi orang Maasai di distrik Narok dan Kajiado saat ini.

Maasai di Tanzania dipaksa keluar dari tanah subur mereka antara Gunung Kilimanjaro dan Gunung Meru dan sebagian besar daerah pegunungan subur mereka di dekat Ngorongoro pada tahun 1940-an.

Baca Juga: Legenda Tato Wajah Wanita Suku Chin di Myanmar untuk Kelabui Kecantikan Agar Tak Mudah Diculik, Kini Tinggal Generasi Terakhir Ini yang Memilikinya, Keberadaan Mereka Bakal Tercatat di Buku Sejarah

 Baca Juga: Ilmuwan Menguak Misteri Hebatnya Suku Pedalaman Amazon Munduruku yang Meski Tak Sekolah Mampu Memahami Konsep Geometri

Lebih banyak lahan diklaim untuk membuat taman nasional dan suaka margasatwa.

Masai Mara, Samburu, Ngorongoro, Amboseli, Taman Nasional Nairobi, Serengeti, Danau Nakuru, Manyara dan Tarangire.

Maasai adalah tradisionalis dan telah menolak desakan pemerintah Kenya dan Tanzania untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih modern.

Suku Maasai berhak menuntut hak penggembalaan dan penggembalaan di beberapa taman nasional di Tanzania dan Kenya.