“Hal yang perlu dipahami adalah, ekspor-impor listrik bukanlah hal yang tidak mungkin, tapi perlu ditinjau lagi efektivitasnya dalam konteks saat ini,” tutur Fabby.
Pembicaraan tentang ekspor-impor listrik antar negara ASEAN sudah dimulai sejak 15 tahun yang lalu.
Indonesia sudah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) ekspor listrik dengan Tenaga Nasional Berhad (TNB) Malaysia untuk mengekspor listrik dari sistem Sumatera ke Semenanjung Malaysia.
Kerjasama ini mempertimbangkan periode beban puncak antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia.
Kemudian tercatat jika sistem Sumatera mengalami periode beban puncak antara pukul 17.00 - 22.00, sedangkan beban puncak Semenanjung Malaysia terjadi pukul 8.00 - 16.00.
Perbedaan periode beban puncak tenaga listrik ini menunjukkan ekspor listrik dari sistem Sumatera ke Semenanjung Malaysia mungkin dilaksanakan.
Proyek ini rencananya malah dilaksanakan pada 2028 mendatang.
Pasar ekspor listrik