Find Us On Social Media :

Bikin Pengusaha Batubara Menjerit Usai 'Dipaksa' Jual Setengah Harga, PLN Justru Diprediksi Bakal Pusing karena Kelebihan Pasokan Listrik, Salah Hitung?

By May N, Minggu, 2 Januari 2022 | 15:40 WIB

Ilustrasi Pembangkit Listrik

Mengenai pasar ekspor listrik di lingkup Asia Tenggara, clean electricity sudah dibahas banyak oleh negara-negara ASEAN, disebabkan beberapa negara ASEAN sudah memiliki target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) atau bahkan zero emission.

Singapura menyatakan di tahun 2020 untuk membeli 100 MW listrik dari Malaysia berasal dari energi terbarukan.

“Perlu disadari dan dipahami bahwa tren global saat ini adalah pergerakan menuju energi terbarukan,” tambah Fabby

Fakta ini disebut Fabby menunjukkan listrik dari energi terbarukan akan lebih diminati oleh pasar global karena mendukung agenda penurunan emisi GRK dari masing-masing negara.

Baca Juga: Tergiur Iming-Iming Kontrak Ladang Minyak Ini, Timor Leste disebut Bisa Jadi Biang Keladi Negara Perusak Iklim, Gara-Gara Kiriman Limbah dari Australia Ini

Fabby mengatakan Indonesia perlu memikirkan konsekuensi ini dengan serius, serta pajak karbon (carbon border tax) yang akan mulai diperhitungkan dari tiap-tiap komoditas dalam perdagangan global, tidak luput daya listrik.

“Akan tidak elok jika kita membangun banyak PLTU, lalu listriknya kita ekspor, nah itu emisinya harus ditanggung Indonesia. Ketika GRK kita tinggi reputasi kita (Indonesia-red) di kancah global akan kurang baik,” jelas Fabby.

Namun Fabby menyebut ekspor listrik ini tidak menyelesaikan masalah surplus listrik dalam jangka waktu yang panjang.

Cara yang harus dilakukan menurutnya adalah reconsider dan renegotiate, reconsider untuk pertimbangan ulang bahkan untuk kemungkinan menghentikan pembangunan PLTU baru kemudian mengalihkannya untuk pembangkitan energi terbarukan.

Baca Juga: Sok-sokan Nasehati Negara Maju untuk Perangi Perubahan Iklim, Xi Jinping 'Lupa' China Penyumbang Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tapi Tak Lakukan Upaya Apapun untuk Menguranginya