Find Us On Social Media :

Tergiur Iming-Iming Kontrak Ladang Minyak Ini, Timor Leste disebut Bisa Jadi Biang Keladi Negara Perusak Iklim, Gara-Gara Kiriman Limbah dari Australia Ini

By Afif Khoirul M, Kamis, 9 Desember 2021 | 14:35 WIB

Minyak bumi hanya jadi kutukan bagi negara miskin Timor Leste

Intisari-online.com - Memiliki ladang minyak memang menjadi nilai plus dari sumber daya alam Timor Leste.

Namun, pengelolaan yang buruk membuatnya justru akan mengalami kerugian besar di masa depan, termasuk menjadi negara perusak lingkungan dan pengaruh perubahan iklim.

Dilaporkan oleh biro independet La'o Hamutuk, Timor Leste sepakat untuk proyek penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) oleh Santos di Ladang minyak Bayu Undan, di lepas pantai Timor Leste.

Dengan kesepakatan itu, Timor Leste akan mengimpor limbah dari Australia, yang digambarkan sebagai "kolonialisme karbon."

Baca Juga: Militer Negaranya Bahkan Sama Sekali Tak Diperhitungkan Dunia, Tentara Timor Leste Tiba-tiba Bekerja Sama dengan Armada Terbesar Angkatan Laut AS, Ada Apa?

Charles Scheiner, seorang analis di LSM Timor, memperingatkan bahwa perusahaan Santos (ASX: STO ), Eni (BIT: ENI ), serta Australia.

Berencana mengeksploitasi negara miskin itu, dengan menerapkan skema CCS yang diusulkan, yang ditargetkan untuk memulai pada tahun 2025.

Jika berhasil, itu akan menjadi salah satu situs penyimpanan karbon terbesar secara global, ini akan mempengaruhi atmosfer yang pada akhirnya menjadi penyebab perusakan iklim.

"Saya pikir kebanyakan orang tidak ingin Timor Leste mengimpor limbah Australia dan akan terkejut karena digunakan untuk membenarkan perusakan iklim lebih lanjut," kata Scheiner, berbicara pada hari Selasa selama webinar tentang CCS yang diselenggarakan oleh Pusat Lingkungan NT. Timor Leste juga dikenal sebagai Timor Leste.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste: Didekatkan pada Kemerdekaan Usai Peristiwa Santa Cruz yang Tewaskan Ratusan Orang, Rencana Kedatangan Bekas Penjajahnya yang Jadi Awal Mula Tragedi Ini