Find Us On Social Media :

Seisi Dunia Menahan Napas! Ancaman Konflik Amerika-China Ternyata Bisa Berubah Jadi Perang Nuklir, Jumlah Senjata Nuklir China Sudah Kalahkan Negeri Paman Sam

By Mentari DP, Minggu, 2 Januari 2022 | 10:30 WIB

Konflik Amerika Serikat dan China soal rudal hipersonik.

Intisari-Online.com - Persaingan antara Amerika Serikat dan China semakin memanas.

Ini semua karena Amerika Serikat dan China ampaknya memasuki skenario perang dingin baru.

Apa yang terjadi dengan kedua negara adidaya itu?

Baca Juga: Sungguh Kebangetan, Pantas Saja Amerika Siap Pasang Badan Untuk Taiwan, Ternyata China Terciduk Telah Nyelonong ke Wilayah Taiwan Sebanyak 1.000 Kali Selama Tahun 2021

Dilansir dari express.co.uk pada Minggu (2/1/2022), kedua negara mengembangkan senjata yang sangat canggih.

Perlombaan senjata itu terus dilakukan agar bisa mendominasi kawasan Indo-Pasifik.

Namun nampaknya AS masih belum bisa menandingi China.

Ya, China ternyata berhasil mengalahkan AS dalam hal pengembangan rudal hipersonik baru yang menakutkan.

Pengembangan senjata itu terjadi hanya empat bulan setelah China membantah laporan bahwa mereka juga telah menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir.

Baca Juga: Saling Pepet di Luar Angkasa, China Mencak-mencak Begitu Tahu Satelit Luar Angkasa Elon Musk Kepergok Lakukan Hal Ini pada Pesawat Ruang Angkasa China

Saat itu, mereka mengklaim proyektil yang telah mengelilingi seluruh planet adalah pesawat ruang angkasa.

Tapi para peneliti dari National University of Defense Technology telah mengonfirmasi bahwa itu kemungkinan rudal hipersonik.

Ini berdasarkan cara mengunci target serta cara terbang di ketinggian rendah di mana udara lebih tebal.

Berarti rudal tersebut dapat mencapai target termasuk kendaraan yang bergerak di jalan dengan akurasi dan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hal ini menurut penelitian yang dikutip oleh South China Morning Post.

Membual tentang kemampuan itu, Profesor Yi Shihe menulis dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Jurnal Pertahanan Udara dan Luar Angkasa China yang mengatakan bahwa China telah membuat serangkaian terobosan teknologi inti yang terbukti efektif dalam pengujian.

"Dengan senjata serangan presisi hipersonik yang efektif, nilai kritis 'kedalaman strategis' dalam peperangan tradisional tidak akan ada lagi," ungkap Profesor Yi Shihe.

"Semua aset politik, ekonomi, dan militer yang penting dari suatu negara akan berisiko."

Senjata hipersonik generasi pertama dirancang untuk menembus sistem pertahanan rudal dan mencapai target tetap di darat dengan kecepatan lima kali kecepatan suara atau lebih cepat.

Meskipun China dan Rusia telah mengerahkan beberapa rudal hipersonik, pendapat populer di tempat lain adalah bahwa senjata ini memiliki nilai praktis yang kecil kecuali jika suatu negara ingin memulai perang nuklir.

Baca Juga: Digadang-gadang Sanggup Menahan Laju Penyebaran Virus Corona, Strategi Nol Covid China Malah Jadi Senjata Makan Tuan, Satu Kota Kembali 'Ditutup' Karena Wabah Baru

 

Menurut Angkatan Udara AS, sekitar 90 persen dari semua pesawat yang hilang sejak tahun 1980-an ditembak jatuh dengan rudal pencari panas.

Dan pesawat tempur siluman seperti F-22 juga bisa menjadi target karena bahan pelapisnya mudah memanas di udara.

Seorang peneliti militer China mengatakan pada konferensi akademis pada tahun 2020 bahwa rudal hipersonik darat-ke-udara dapat mengejar dan menghancurkan F-22 dalam hitungan detik jika ia menembakkan rudal atau menjatuhkan bom dari jarak dekat.

Keunggulan rudal hipersonik China terlihat dari inframerahnya yang telah digunakan dalam sejumlah penerbangan uji coba.

Padahal sebelum China menggunakan teknologi itu, pemerintah dan militer AS lebih dulu menginvestasikan teknologi ini pada 1980-an dan 90-an.

Khususnya menginvestasikan sejumlah besar sumber daya dalam pengembangan teknologi pelacak inframerah berkecepatan tinggi yang digunakan untuk mengembangkan sistem pertahanan rudal seperti sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).

Namun, sensor panas ini hanya bekerja di udara tipis di ketinggian.

Baca Juga: Pantas Saja Amerika Was-was Meski China Baru Perbaruhui Militernya pada Tahun 2035, Rupanya Negeri Panda Bakal Ciptakan Senjata Terkuat di Bumi Guna Jadi Militer Kelas Dunia