Penulis
Intisari-Online.com - China sedang membangun angkatan bersenjatanya dengan cepat.
Kemajuan China dalam teknologi rudal, senjata nuklir, dan kecerdasan buatan telah memicu kekhawatiran serius di antara banyak pengamat Barat.
Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan angkatan bersenjata China untuk melakukan modernisasi pada tahun 2035.
Mereka harus menjadi kekuatan militer "kelas dunia", yang mampu "berperang dan memenangkan perang" pada tahun 2049.
Berikut ini alasan China bisa memenangkan perlombaan senjata global baru seperti dilansir daribbc.com pada Selasa (21/12/2021).
Menghabiskan banyak uang
China telah dikritik oleh beberapa pakar internasional karena kurangnya transparansi tentang berapa banyak yang dihabiskan untuk militer.
Beijing memang mempublikasikan data pengeluaran resmi.
Tetapi dukungan keuangan China untuk angkatan bersenjatanya seringkali jauh lebih tinggi.
Dipercaya secara luas bahwa China saat ini menghabiskan lebih banyak untuk angkatan bersenjatanya daripada negara mana pun kecuali Amerika Serikat (AS).
Itu terbukti denganpertumbuhan ekonomi China secara keseluruhan yang cepat.
Peningkatkan persediaan nuklir
Pada bulan November, Departemen Pertahanan AS memperkirakan bahwa China akan melipatgandakan cadangan nuklirnya pada akhir dekade ini.
China kemungkinan berniat untuk memiliki setidaknya 1.000 hulu ledak pada tahun 2030.
China tidak membantah namun juga tidak mengonfirmasinya.
Saat ini, China memiliki persediaan yang jauh lebih banyak daripada5.550 hulu ledak AS.
Tetapi jumlah pastinya tidak diketahui.
"Senjata nuklir China adalah masalah yang paling penting," menurut Veerle Nouwens, dari institut Royal United Services di London.
Rudalhipersonik
Rudal hipersonik bergerak lebih dari lima kali kecepatan suara.
Mereka tidak secepat rudal balistik antarbenua, tetapi mereka sangat sulit untuk dideteksi.
Sehingga apapun pertahanan udara tidak berguna melawannya.
"Orang China memahami bahwa mereka tertinggal jauh. Jadi mereka mencoba membuat terobosan besar untuk melompati kekuatan lain," menurut Dr Zeno Leoni, dari King's College London.
"Mengembangkan rudal hipersonik adalah salah satu cara mereka mencoba melakukan ini."
China telah membantah menguji rudal hipersonik.
Tetapi para ahli Barat percaya bahwa dua peluncuran roket musim panas lalu menunjukkan bahwa militer China sedang mencoba membuatnya.
Secara fakta, hanya AS dan Rusia yang kini memiliki kekuatan militer lebih kuat dari China.
Tapi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.