Penulis
Intisari-Online.com -Selain tengah berkonflik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, jangan lupakan bahwa Amerika Serikat (AS) juga berkonflik dengan China.
Bahkan untuk Taiwan,Presiden AS Joe Biden mengatakan akan membantunya melawan China.
Itu akan terjadi jikaChina menyerang negara itu dalam waktu dekat.
Sikap AS itu lantas dibalas oleh mediapemerintah China,The Global Times.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Senin (13/12/2021),media pemerintah Chinaitumembalas pernyataan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.
Di mana mereka mengatakan bahwa China tidak akan ragu untuk menyerang pasukan AS jikaAS mencobaikut campur dalam rencana untuk menyatukan kembali Taiwan denganChina.
Sikap agresif media pemerintah China itu rupanya juga membalas peringatan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
SebelumnyaBlinken memperingatkan China bahwa skenario militermelawan Taiwan akan menjadi kesalahan yang sangat serius.
Ini karena tidak hanya AS yang akan ikut campur.
Apalagi tindakan China atas Taiwan telah menimbulkan keprihatinan besar pada KTT G7 yang sedang berlangsung di Liverpool, Inggris.
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss telah menyatakan bahwa negara-negara yang bermusuhan harus ditangani pada pertemuan tersebut.
Negara-negara yang dimaksud tidak hanya China, melainkan Rusia dan juga Iran.
Walau begitu,outlet China, The Global Timesmenduga bahwa AS tidak akan bisa membangun pasukan untuk mencegah Chinamelakukan reunifikasi.
Meski dengan kekerasan jika perlu.
Ini karena The Global Timespercaya bahwaWashington tidak benar-benar memiliki keinginan untuk membela Taiwan dengan segala cara.
Justru sebaliknya, kini perhatian AS tengah berfokus padaketegangan yang sedang berlangsung di sekitar Rusia dan Ukraina.
BahkanThe Global Times memperkirakanTentara Pembebasan Rakyat (PLA) akan dengan mudah mengalahkan pasukan AS bila mereka datang untuk menyelamatkan Taiwan.
"AS tidak mampu untuk membela Taiwan karena akan ada perang yang mematikan," tulisThe Global Times.
Chinamelihat Taiwan sebagai negara bagian tak terpisahkan dari China.
Namun, negara itu menganggap dirinya merdeka sejak 1949.
WalauTaiwan secara resmi diakui oleh lebih dari selusin negara, mereka mampu bersekutu dengan AS.
Bahkan ASmenjual senjata kepada otoritas pulau dan memberi mereka dukungan diplomatik.
Hanya sajaAS sendiri tidak secara resmi mengakui negara kepulauan itu sebagai entitas independen.