Find Us On Social Media :

Sohor Sebagai Suku Pemburu Kepala Namun Justru 'Gaib' di Negerinya Sendiri, Inilah Suku Konyak, Pemilik Tato Legendaris yang Kini 'Terkikis' Misionaris

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 29 Desember 2021 | 12:05 WIB

Pasangan prajurit tua dan istrinya, sisa-sisa dari Suku Konyak.

Bagi Phejin, suara-suara dari anggota suku Konyak pun harus didengar.

Dalam tradisi suku ini, prajurit suku Konyak percaya bahwa tengkorak manusia memiliki kekuatan magis.

Dianggap sebagai tempat di mana ‘Yaha’ atau jiwa tinggal, maka ketika seorang prajurit Konyak akan memenggal kepala, akan membawa kebaikan bagi sukunya.

Tengkorak dianggap memiliki seluruh kekuatan jiwa, yang sangat berafiliasi dengan kemakmuran dan kesuburan, serta digunakan untuk kepentingan desa, kehidupan pribadi, dan pertanian.

Dan dari sinilah tradisi tato dimulai.

Ketika seorang prajurit memenggal musuhnya makan akan dihiasi dengan tato leher yang berharga.

Namun, jika prajurit itu hanya menjadi bagian dari kelompok berburu dan tidak memenggal kepala, maka ia hanya akan mendapatkan tato di wajah.

Tidak hanya berhubungan dengan perburuan kepala, pola-pola tato juga menunjukkan klan, mewakili keberania, status, dan prestasi.

“Bagi wanita dan anak perempuan, tato menandai transisi dalam hidup dari fase ke fase berikutnya,” tambah Phejin.

Baca Juga: Dimakan oleh Suku 'Pemangsa Sesama' Salah Satu yang Diduga Jadi Penyebabnya, Sederet Spekulasi Muncul Usai Kematian Misterius Anak Konglomerat Ini