Find Us On Social Media :

Sohor Sebagai Suku Pemburu Kepala Namun Justru 'Gaib' di Negerinya Sendiri, Inilah Suku Konyak, Pemilik Tato Legendaris yang Kini 'Terkikis' Misionaris

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 29 Desember 2021 | 12:05 WIB

Pasangan prajurit tua dan istrinya, sisa-sisa dari Suku Konyak.

Tato khusus juga dimiliki wanita yang menandakan prestasi anggota laki-laki dari keluarga mereka.

Perubahan terjadi ketika Inggris mulai menangani perkebunan teh Assam.

Tahun 1870-an, para misionaris mulai mendirikan sekolah di wilayah tersebut, dan beberapa dekade berikutnya, ribuan orang menjadi Kristen.

Tidak terkecuali suku Konyak.

Budaya tato yang unik pun mulai memudar seiring generasi muda mulai mengadopsi praktik modern.

Tentu saja, Phejin tidak sepenuhnya menyalahkan para misionaris.

Bagi Phejin, pendidikan itu penting, tetapi para misionaris mengajarkan bahwa agama adalah simbol kelahiran kembali.

Maka, segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan agama, ‘dibuang’ begitu saja, termasuk tradisi dan budaya Konyak.

Pada bulan April 2015, Phejin bertemu dengan prajurit yang memiliki tato leher, Sevenrahpa Chingrahpa.

Baca Juga: Jadi Penyelam Terkuat di Bumi, ‘Rahasia’ Suku Bajau Diungkap Peneliti, Organ Tubuh Bagian Ini Ukurannya Lebih Besar dari Orang Kebanyakan