Find Us On Social Media :

Jadi Pahlawan Besar Terkenal di Asia Tenggara, Tetapi Mengapa Nama Gajah Mada Sang Mahapatih Kerajaan Majapahit Ini Tidak Dikenal di Jawa Barat? Tragedi Ini Rupanya Jawabannya!

By K. Tatik Wardayati, Senin, 27 Desember 2021 | 11:20 WIB

ilustrasi. Mahapatih kerajaan Majapahit, Gajah Mada, namanya besar di Asia Tenggara, namun kenapa tidak dikenal di Jawa Barat?

Orang Jawa merupakan kelompok etnis terbesar di Indonesia, yang mencapai 40,1 persen dari total populasi.

Sebagian besar orang Jawa memadati Jawa bagian tengah dan timur.

Sementara, bagian barat Jawa dikenal sebagai Tanah Sunda, dan didominasi oleh orang Sunda, yang merupakan kelompok etnis terbesar kedua di Indonesia dengan hanya 15,5 persen.

Meskipun kedua suku tersebut berbagi pulau yang sama, orang Sunda memiliki bahasa, sistem penulisan tradisional, dan budaya yang berbeda dari orang Jawa.

Untuk memahami mengapa kepahlawanan Gajah Mada tidak dihormati di Tanah Sunda, maka kita harus melakukan perjalanan kembali ke abad ke-14 dan belajar tentang tragedi romantis yang jauh lebih besar daripada Romeo dan Juliet, dan selanjutnya konsekuensinya bagi Indonesia modern.

Semua kisah itu berawal ketika seorang raja  Majapahit, Hayam Wuruk, melamar seorang putri Sunda, Dyah Pitaloka Citaresmi, untuk menikah dengannya.

Ada yang mengatakan bahwa Hayam Wuruk jatuh cinta pada putri itu yang terkenal karena kecantikannya, sementara yang lain berspekulasi bahwa lamaran pernikahan itu bersifat politis.

Saat itu, Kerajaan Majapahit sedang berkembang pesat di bawah kepemimpinan patih Gajah Mada, yang bersumpah untuk tidak makan makanan dengan rempah-rempah sampai ia menyatukan seluruh Nusantara.

Sumpahnya itu dikenal sebagai Sumpah Palapa, yang menyatakan:

Baca Juga: Berjasa Untuk Majapahit, Siapa Sangka Patih Gajah Mada Dituduh Terlibat Dalam Pembunuhan Raja Kerajaan Terbesar di Nusantara Itu Lewat Plot Paling Keji Sekaligus Singkirkan Musuhnya