Pernah Mencapai Kejayaan Satukan Nusantara, Lantas Bagimana Nasib Daerah Taklukan Majapahit Usai Kerajaan Besar Ini Runtuh?

Khaerunisa

Editor

ilustrasi. Mahapatih kerajaan Majapahit, Gajah Mada.
ilustrasi. Mahapatih kerajaan Majapahit, Gajah Mada.

Intisari-Online.com - Majapahit merupakan kerajaan terbesar di Nusantara pada masanya.

Kerajaan bercorak Hindu-Buddha ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389)

Pencapaian yang menjadi bukti kebesaran kerajaan ini adalah keberhasilannya menyatukan Nusantara.

Kerajaan Majapahit memiliki wilayah kekuasaan yang luas dan menjadi kerajaan yang disegani di wilayah Asia.

Baca Juga: Namanya Hampir Tak Pernah Disebutkan dalam Sejarah Majapahit, Inilah Sosok Ulama Besar Guru Para Wali yang Dipercaya Berasal dari Majapahit

Tetapi, kemudian kerajaan ini mengalami kemunduran sepeninggal Raja Hayam Wuruk dan Mahapatihnya, Gajah Mada.

Berbagai hal juga disebut-sebut menjadi faktor pendorong keruntuhan Majapahit, termasuk perang saudara dengan konflik perebutan tahta hingga semakin berkembangnya pengaruh Islam di Jawa.

Keruntuhan kerajaan Majapahit pun berdampak pada kerajaan Hindu-Buddha di Jawa.

Dengan runtuhnya kerajaan Majapahit, berakhir pula kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Nusantara.

Baca Juga: 'Jualan' Isu Penistaan Agama Demi Dendam Pribadinya Sendiri, 2 Karyawan Ini Bikin Bosnya Tewas Memilukan Usai Dikeroyok Ratusan Pegawai, 2 Negara Langsung Tegang

Lalu bagaimana nasib daerah taklukan Majapahit dengan keruntuhan kerajaan ini?

Melansir nationalgeographic.grid.id, Ketika itu, Pulau Jawa yang notabene merupakan pusat pemerintahan Majapahit, mulai tergantikan oleh Kesultanan Demak yang berada di pantai utara Pulau Jawa.

Demak merupakan merupakan salah satu bekas daerah kekuasaan Majapahit.

Meski bukan kesultanan pertama yang eksis di tanah Nusantara, tetapi Demak bisa dikatakan memiliki pengaruh yang lebih kuat dibanding kesultanan-kesultanan yang sudah ada lebih dulu.

Baca Juga: Berusia 3.400 Tahun, Artefak Perhiasan Mesir Kuno Mirip yang Digunakan Nefertiti dan Segel Mesopotamia Ini Ditemukan Arkeolog di Siprus, Berikan Petunjuk Jaringan Perdagangan di Zaman Perunggu

Hadirnya kesultanan Demak pun turut mempercepat penyebaran agama Islam, tak hanya di Pulau Jawa namun juga di berbagai daerah di Nusantara.

Sementara agama Hindu dan Buddha yang sebelumnya punya pengaruh kuat, mulai tergantikan dengan agama Islam.

Selain Demak di Pulau Jawa, beberapa kesultanan juga semakin kuat pengaruhnya di berbagai daerah di Nusantara.

Seperti Kesultanan Aceh di Aceh, lalu Gowa-Tallo di Sulawesi, Kesultanan Ternate dan Tidore di Maluku, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Berusia 3.400 Tahun, Artefak Perhiasan Mesir Kuno Mirip yang Digunakan Nefertiti dan Segel Mesopotamia Ini Ditemukan Arkeolog di Siprus, Berikan Petunjuk Jaringan Perdagangan di Zaman Perunggu

Runtuhnya Majapahit dapat dikatakan sebagai sebuah turning point bagi sejarah Indonesia

Keruntuhannya, selain mengakhiri kekuasaan Majapahit itu sendiri, juga sekaligus mengakhiri eksistensi pengaruh kuat kerajaan Hindu-Buddha yang cukup lama berkuasa di Nusantara.

Munculnya berbagai kesultanan Islam setelah runtuhnya Majapahit juga kemudian sangat berpengaruh bagi Indonesia.

Islam kemudian menjadi agama yang paling berpengaruh di Indonesia dan itu masih bertahan lama hingga di masa sekarang.

Baca Juga: Inilah Bagaimana Letusan Gunung Berapi Bantu Perkembangan Peradaban Penduduk Asli Amerika Kuno, Tinggalkan Komunitas Nomaden dan Bangun Kota-kota Besar

(*)

Artikel Terkait