Intisari-Online.com - Bukti kebesaran kerajaan Majapahit yang terkenal adalah keberhasilannya menyatukan Nusantara.
Itu juga merupakan wujud dari sumpah Sang Mahapatih, Gajah Mada, dikenal sebagai Sumpah Palapa.
Ketika diangkat sebagai Mahapatih pada masa kekuasaan Ratu Tribhuwana Tunggadewi (1328-1350), sumpah itu diucapkan Gajah Mada.
Gajah Mada terus menjadi Mahapatih kerajaan Majapahit hingga pemerintahan Hayam Wuruk.
Ketika Hayam Wuruk berkuasa (1350-1389) itulah disebut-sebut sebagai puncak kejayaan kerajaan Majapahit.
Selama 39 tahun berkuasa, Hayam Wuruk dan Gajah Mada berhasil membuat seluruh kepulauan Indonesia bahkan Jazirah Malaka mengibarkan panji-panji Majapahit.
Sumpah Palapa yang dilontarkan Gajah Mada pun terlaksana, dengan daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, ditambah Tumasik (Singapura) dan sebagian Kepulauan Filipina.
Bahkan, Majapahit juga menjalin relasi dengan Campa (Thailand), Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, Vietnam, dan China.
Keberhasilan Majapahit menguasai wilayah yang luas, tak lepas dari strategi dan kekuatan militernya.
Disadari Gajah Mada bahwa untuk menyatukan pulau-pulau di Nusantara tidak bisa dilakukan melalui jalur darat saja akan tetapi harus dilakukan melalui ekspedisi maritim.
Ia pun meminta bantuan dari Laksamana Nala untuk memperkuat angkatan laut Majapahit, juga perbaikan kualitas kapal perang Majapahit.
Nama Mpu Nala sebagai Panglima Perang Majapahit disebut dalam lima sumber sejarah, yaitu Kakawin Nãgarakṛtãgama atau Deçawarṇana, Prasasti Prapancasarapura, Prasasti Batur, Prasasti Bendasari, dan Prasasti Sekar.
Ketika itu, Majapahit sudah memiliki angkatan laut dengan kapal perang bekas tentara Mongol yang dikirim oleh Kubilai Khan untuk menaklukkan Jawa pada saat pemerintahan Kertanegara. Tetapi, angkatan laut yang dimiliki saat itu masih lemah.
Maka, dengan bantuan Mpu Nala sebagai panglima tertinggi, kerajaan Majapahit pun memiliki angkatan laut yang tangguh.
Konon, dalam membangun kekuatan laut, Mpu Nala menggunakan sejenis pohon raksasa yang ia temukan di hutan yang dirahasiakan lokasinya.
Kayu itulah yang ia gunakan untuk membangun kapal-kapal Majapahit yang berukuran besar di masa itu.
Mpu Nala tahu benar potensi hutan dan ia wujudkan karya agung berupa kapal-kapal perang, sehingga nama kerajaan tempatnya mengabdi tersohor se-antero Asia.
Armada angkatan laut Majapahit pun menjadi kekuatan dahsyat tak tertandingi di Asia Tenggara di masa kejayaan Majapahit.
Berdasarkan catatan-catatan atau berita Cina masa Dinasti Ming, tahun 1339-1341 seluruh Nusantara bagian barat ditaklukkan oleh armada Majapahit pimpinan Laksamana Nala.
Meliputi, Kerajaan Pasai, Jambi dan Palembang, Langkasuka, Kelantan, Kedah, Selangor, Tumasik (Singapura), Tanjungpura, Sambas, Banjarmasin, Pasir, dan Kutai.
(*)