Intisari-Online.com – Gajah Mada, merupakan patih atau ‘perdana menteri’ kerajaan Hindu kuno Majapahit.
Dia dianggap sebagai pahlawan nasional dan dikreditkan untuk menyatukan seluruh Nusantara di bawah kerajaan Majapahit.
Nusantara, merupakan istilah Melayu-Indonesia, untuk kepulauan Indonesia, yang pada masa kejaannya meliputi Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei, dan Timor Timur.
Majapahit juga memiliki hubungan diplomatik dengan kerajaan Thailand Ayuthaya, Martaban (Myanmar), Kamboja, Vietnam, dan China.
Atas apa yang dilakukan oleh Gajah Mada, maka berbagai jalan, gedung, bahkan institusi pun dinamai menurut nama patih itu.
Sebut saja, salah satu institusi pendidikan tinggi tertua dan terbesar di negeri ini, yaitu Universitas Gadjah Mada.
Jika Gajah Mada begitu hebat, mengapa tidak ada tempat yang dinamai menurut namanya di bagian barat Jawa ini?
Jawa modern menjadi rumah bagi beragam kelompok etnis dan agama, secara historis didominasi oleh dua suku, yaitu Jawa dan Sunda.