Dalam catatan Gaspar Correia, diceritakan tentang kapal raksasa dari Jawa yang tidak mempan ditembak meriam terbesar, di mana dari empat lapis papan kapal, hanya dua saja yang bisa ditembus.
Sementara itu, orang Jawa sendiri berhasil membuat kapal terbesar dalam sejarah dunia pada abad ke-8, yang kemudian disebut sebagai “Jung”.
Jung dalam dalam bahasa Jawa kuno berarti perahu. Selaain di Jawa, kapal jenis ini juga konon terdapat di perairan Asia Tenggara sampai ke pantai timur Afrika.
Tetapi, ada dua jenis jung yang terkenal, Jung Jawa menjadi salah satunya, sementara yang lain adalah Jung China.
Di balik perawakan Jung Jawa yang besar bak raksasa, kapal ini dibangun dengan teknik yang cukup unik.
Alih-alih menggunakan paku atau besi, kerangka Jung Jawa menggunakan pasak untuk merekatkan bagian kapal satu sama lain.
Kapal ini terdiri dari empat tiang layar dan dinding besar yang merupakan gabungan dari empat lapis kayu jati.
Jung Jawa juga menggunakan bermacam layar, mulai dari dua layar hingga empat layar besar, lengkap dengan sebuah busur besar sebagai kemudi angin.