Intisari-online.com -Sebagai negara terkuat kedua di dunia, China telah bangkit menjadi negara yang ditakuti dunia.
Teknologi dan kekuatan ekonominya yang terus naik membuatnya menjadi salah satu negara digdaya saat ini.
Selain itu, China juga berhasil menjadi pemimpin Asia dalam hal ekonomi dan kekuatan militer.
Kemampuannya lebih unggul dari negara Asia manapun untuk saat ini.
Selain itu, presiden Rusia Valdimir Putin mengungkapkan fakta menakutkan tentang China di masa depan.
Menurutnya China adalah kekuatan yang tidak bisa dihentikan oleh negara manapun di dunia saat ini.
Tak hanya itu dia juga berbicara mengenai sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika terhadap beberapa negara di dunia.
Pada konferensi pers akhir tahun tahunannya di Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa hanya ada satu alasan terkait sanksi.
Ini adalah upaya untuk menahan perkembangan, mencegah pesaing untuk bisa mengangkat tangannya.
Namun, menurut Putin, negara-negara tersebut tidak dapat menahan perkembangan China.
Perekonomian China sekarang lebih besar dari AS dalam hal daya beli, dan "negara dengan miliaran orang" pasti akan menjadi ekonomi terkemuka dunia dalam segala hal.
Mengenai boikot diplomatik AS dan sekutunya terhadap Olimpiade Musim Dingin mendatang di Beijing, Putin menyebutnya sebagai kesalahan.
Juga pada konferensi pers, bos Kremlin memuji hubungan strategis antara Rusia dan China sebagai "faktor berkelanjutan di arena internasional".
Di dalamnya, pemimpin Rusia menekankan bahwa Moskow dan Beijing "bekerja sama dalam pengembangan senjata berteknologi tinggi.
Seperti pesawat dan helikopter dan mengutip koordinasi kedua belah pihak di bidang penerbangan dan luar angkasa.
Menurutnya, kedua negara juga meningkatkan kerja sama antara angkatan bersenjata serta patroli bersama di laut dan di udara.
Pada saat yang sama, Presiden Rusia mengindikasikan bahwa Moskow akan memperkuat kerja sama ekonomi dengan Beijing.
Putin menjelaskan, "Asia berkembang sangat cepat dan tidak diragukan lagi China memimpin proses ini."
Pemimpin Rusia itu menegaskan bahwa dia memiliki hubungan pribadi yang sangat dekat dan dapat diandalkan dengan Presiden China Xi Jinping, dan hubungan ini sangat membantu.