Penulis
Intisari - Online.com -Konflik Ukraina dan Rusia kembali ramai dengan Rusia mengancam akan menyerang Ukraina.
Sebelumnya, konflik dua negara ini sudah pernah panas di pertengahan tahun 2021 ini.
Rusia sejak saat itu terciduk mengirim pasukannya ke perbatasan dua negara.
Tahun 2021 menjadi tahun penting untuk Rusia, karena tujuh tahun sebelumnya Rusia sudah mengirimkan pasukan untuk aneksasi atau pencaplokan Krimea.
Tepat tujuh tahun yang lalu terjadi krisis di Ukraina karena banyaknya pasukan Rusia.
Bahkan saat itu ramai apa yang disebut pasukan tidak dikenal berseragam hijau militer dan membawa senjata militer Rusia modern.
Kehadiran mereka begitu membingungkan karena tidak ada yang tahu siapa mereka sebelumnya.
Melansir BBC, internet saat itu tidak punya bukti foto atau video yang menunjukkan pasukan bersenjata di Krimea yang tampak seperti militer Rusia.
Senjata mereka sama persis dengan yang dipakai tentara Rusia, truk mereka memiliki pelat nomor Rusia dan berbicara dalam aksen Rusia.
Namun menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, mereka adalah anggota "kelompok bela diri" yang dibentuk warga lokal, membeli seragam sendiri dan peralatannya di toko.
Pasukan ini akhirnya disebut "little green men", yang terus-terusan memakai masker.
Istilah itu pertama kali dipakai dalam pencaplokan Krimea oleh Federasi Rusia dari akhir Februari sampai Maret 2014, ketika pasukan itu menduduki dan memblokade Bandara Internasional Simferopol, pangkalan militer di Krimeai, dan parlemen di Simferopol.
Mereka juga disebut sebagai "orang sopan" karena dilihat oleh warga lokal bertingkah laku dalam tingkah laku sangat profesional meskipun saat itu menyebut diri sendiri sebagai pasukan "bela diri".
Keberadaan mereka disangkal oleh Rusia, tapi pada 17 April 2014 Putin akhirnya mengkonfirmasi keberadaan militer Rusia.
Lebih jauh lagi, sejumlah sumber termasuk media pemerintah Rusia, telah mengkonfirmasi jika 'little green men' adalah campuran operasi Pasukan Khusus dan unit Spetsnaz GRU.
Juga, sangat ada kemungkinan pasukan payung dari Brigade Pengawal Spetsnaz ke-45 dari VDV juga bergabung di dalamnya.
Keterlibatan mereka di Krimea adalah "penyamaran yang tragis" tulis surat kabar liberal Rusia Novaya Gazeta.
Saat itu di tahun 2014, sudah banyak media yang berpikir pasukan ini akan segera berubah menjadi pasukan Rusia.
Istilah "little green men" diciptakan oleh penduduk lokal di Krimea.
Segera TV Ukraina sering menyebutkannya, bahkan Perdana Menteri Ukraina saat itu Arseniy Yatsenyuk juga pernah menyebutnya dalam sebuah pidato di parlemen.
Beberapa jurnalis Ukraina sendiri mengkritik penggunaan istilah itu karena dianggap jika mereka lebih percaya dengan Putin.
Namun sebagian besar jurnalis di Ukraina ragu mengenai identitas sebenarnya dari pasukan bersenjata pro-Rusia.
'Penjajah Rusia' dan 'pencaplok dari Rusia' adalah bagaimana cara situs berita Ukrayinska Pravda menggambarkan pria militan di Kriema.
Sementara itu media analisis haria Den menyebut mereka "ekstrimis Rusia" menggema dari bahasa yang dipakai media Rusia menggambarkan militan Islam.
Bahkan outlet yang sebelumnya mendukung presiden Viktor Yanukovych yang diasingkan, seperti Segodnya, kini memanggil kehadiran militer di Krimea sebagai "penjajahan bersenjata".
Sementara saluran TV paling populer di Ukraina Inter menyebabkan hal lebih berbahaya.
Sebelumnya mereka mengkritik protes yang menyebabkan digulingkannya Presiden Yanukovych.
Setelah ada pasukan itu, Inter menyebutnya "pasukan bersenjata tidak dikenal" di Krimea.
Mereka juga mengatakan pasukan tersebut membawa senjata militer Rusia ke semenanjung tersebut.
Senjata yang mereka pakai adalah senapan api 7,62 mm PKP.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini