Seakan Perang Tak Bisa Ditawar Lagi, Rusia Berikan Syarat Mutlak Ini Agar Ukraina Bisa Bebas dari Konflik, Amerika dan NATO Langsung Pusing Lihat Tuntutannya

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Konflik Rusia dan Ukraina memanas dalam beberapa hari terakhir.

Di tengah memanasnya konflikRusia dan Ukraina, Rusia dilaporkantelah menuntut beberapa hal kepada NATO.

Tuntutan tersebut muncul di tengah kekhawatiran Barat bahwa Rusia berencana untuk menyerang tetangganya, Ukraina.

Baca Juga: Walau Ukraina Jadi Target Serangan Rusia, Tak Disangka Vladimir Putin Juga Targetkan 6 Negara Eropa Ini, Siap-siap Saja Jika Perang Besar Terjadi

Rusia menyangkal akan menyerang Ukraina.

Sehingga Rusiatelah meminta pembicaraan mendesak dengan Amerika Serikat (AS)

AS mengatakan terbuka untuk berbicara tetapi juga akan menempatkan kekhawatirannya sendiri.

"Kami telah berdialog dengan Rusia tentang masalah keamanan Eropa selama 20 tahun terakhir," kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan seperti dilansir daribbc.com pada Sabtu (18/12/2021).

"Itu terkadang menghasilkan kemajuan, terkadang menghasilkan kebuntuan."

"Tetapi kami pada dasarnya siap untuk dialog."

Baca Juga: Tak Sudi China Makin Kuat diLaut China Selatan, Amerika Nekat Keliling Asia Tenggara Termasuk Indonesia,Klaim Bisa Ratakan China Dengan Gunakan Strategi Ini

Sebelumnya pada hari Jumat, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa AS tidak akan melakukan pembicaraan sendirian.

"Tidak akan ada pembicaraan tentang keamanan Eropa tanpa sekutu dan mitra Eropa kami."

NATO, yang awalnya dibentuk untuk mempertahankan Eropa dari kemungkinan ancaman dari bekas Uni Soviet, memiliki kekuatan di republik-republik Baltik dan Polandia.

Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan Rusia telah memberi AS dan NATO dua rancangan perjanjian.

"Tidak ada pilihan lain," katanya.

Ini karena keadaan hubungan antara Rusia dan Barat kolektif adalah kurangnya kepercayaan.

Dalam proposal tersebut, Rusia menetapkan serangkaian tuntutan radikal di antarnya menuntut pembatasan ketat pada kegiatan aliansi militer NATO pimpinanAS di negara-negara di Eropa Timur.

Selain itu, negara pecahan Uni Soviet yang telahbergabung dengan NATO diharapkanuntuk tidak mengerahkan pasukan atau senjata di daerah-daerah yang dapat dianggap sebagai ancaman bagi Rusia.

Tuntutan lainnya adalah pembom berat dan kapal perang tidak akan diizinkan berada di area di luar wilayah udara atau perairan nasional mereka dari mana mereka dapat melancarkan serangan.

Semua tuntutan Rusia ituberarti NATO tidak memainkan peran apa pun di salah satu dari tiga republik Baltik atau Polandia.

Baca Juga: Seisi Eropa Menahan Napas! Rusia Ancam Jatuhkan Nuklir ke Seluruh Eropa Jika Tuntutannya Tidak Dipenuhi,Masih Beranikah Barat 'Pasang Badan' untuk Ukraina?

Dan NATO juga harus membatalkan rencana Ukraina dan Georgia untuk akhirnya bergabung dengan aliansi Barat.

Melihat berbagai tuntutan itu, makahampir tidak mungkin AS dan NATO akan memenuhinya.

Jika pun mereka maumenandatangani draf dokumen yang telah dibuat oleh diplomat Rusia, maka akan ada banyak perubahan.

Ini karenaRusia menuntut hak veto tentang siapa yang bergabung dengan Aliansi.

Namun NATO telah mengatakan berkali-kali sebelumnya bahwaRusia tidak dapat menentukan siapa yang akan menjadi anggota.

Ditambah Rusia ingin memutar waktu kembali ke Mei 1997.

Ketika setiap negara yang bergabung dengan aliansi NATO setelah tanggal tersebut tidak akan diizinkan pasukan atau persenjataan NATO.

Baca Juga: Gawat! Ancaman Perang Rusia-Ukraina Rupanya Bisa Berubah Jadi Perang Nuklir,Vladimir Putin AncamGunakan Rudal Nuklir Jarak Menengah, Uni Eropa Bisa Lenyap Seketika

Artikel Terkait