Find Us On Social Media :

Kisah Danang Sutawijaya, Dirikan Kerajaan Mataram Islam lalu Angkat Dirinya jadi Raja Pertama Setelah Kalahkan Kerajaan Pajang, Tempat Ayah Angkatnya Bertakhta

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 19 November 2021 | 17:25 WIB

Asal usul Kerajaan Mataram Islam. Kiri: Ki Ageng Pemanahan, kanan: Danang Sutawijaya alias Panembahan Senopati.

Danang Sutawijaya pernah diangkat anak oleh Sultan Hadiwijaya dari Kerajaan Pajang, karena pernikahan Hadiwijaya dan istrinya belum dikaruniai anak.

Danang Sutawijaya juga diberi tempat tinggal di utara pasar hingga dikenal dengan sebutan Raden Ngabehi Loring Pasar.

Danang Sutawijaya ketika itu dan ayahnya, Ki Ageng Pemanahan, membantu Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya, menumpas pemberontakan Arya Penangsang di Kesultanan Demak.

Karena berhasil menyingkirkan Arya Penangsang, mereka diberi hutan Mentaok (sekarang Kotagede,  Yogyakarta) oleh Jaka Tingkir.

Di tanah tersebut, Ki Ageng Pemanahan membangun menjadi sebuah kadipaten di bawah Kerajaan Pajang.

Pada 1575, Danang Sutawijaya kemudian menggantikan posisi ayahnya yang mangkat sebagai Adipati  Mataram dengan gelar Senopati Ing Ngalaga, yang artinya panglima di medan perang.

Panembahan Senopati memiliki empat istri dan 14 anak, yaitu Gusti Kanjeng Ratu Pambayun, Pangeran Ronggo Samudra, Pangeran Puger, Pangeran Teposono, Pangeran Purbaya, Pangeran Rio Manggala, Pangeran Adipati Jayaraga, Panembahan Hadi Hanyokrowati, Gusti Raden Ayu Demang, Wiramantri, Pangeran Adipati Pinggoloyo I, Pangeran Juminah, Pangeran Adipati Martoloyo, dan Pangeran Tanpa Nangkil.

Panembahan Hadi Hanyokrowati atau dikenal sebagai Panembahan Seda Krapyak adalah putra Panembahan Senopati yang nantinya mewarisi takhta Mataram Islam.

Beberapa keturunan Panembahan Senopati lainnya menjabat sebagai adipati di sejumlah daerah di Jawa.

Baca Juga: Isi Perjanjian Salatiga, Kesepakatan yang Akhirnya Membagi Mataram Jadi Tiga Wilayah Kekuasaan