Find Us On Social Media :

Kupon Makanan Jadi Pengganti Uang, Hewan Hias Dimakan, Sampai Warga Diminta 'Puasa' Sampai 2025, Beginilah Gambaran Mencekam Kelaparan yang Tengah Terjadi di Korea Utara

By May N, Jumat, 29 Oktober 2021 | 16:48 WIB

Kim Jong-Un di hadapan pemuda Korut 31 Agustus 2021, tampak ia lebih kurus, Korut sendiri sedang mengalami krisis pangan

Intisari - Online.com - Krisis pangan Korea Utara belum sepenuhnya berhenti dari Juni lalu.

Kini, krisis diperparah karena ekonomi juga runtuh.

Akibatnya negara itu terpaksa berinovasi, lewat mencetak kupon sebagai pengganti uang.

Serta, membiakkan angsa hitam hias untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Bukan China, Rusia Apalagi Korea Utara, Cuma Negara Asia Ini yang Berani Kirimkan Ratusan Bom Ke Amerika Serikat dengan Tujuan Meneror Negeri Paman Sam

Kondisi tersebut dilaporkan oleh Badan intelijen Korea Selatan pada hari Kamis (28/10).

Laporan juga mengungkap bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan agar setiap butir beras diamankan.

Mata-mata Korea Selatan menilai jika hasil panen Korut lebih baik daripada tahun lalu karena cuaca yang cerah, dan Korut akan mengambil langkah guna membuka kembali perbatasannya dengan China dan Rusia beberapa bulan mendatang.

Beberapa bulan terakhir, Kim Jong-Un mengakui jika situasi pangan negaranya tidak baik-baik saja dan ia meminta maaf atas pengorbanan yang harus dirasakan warga untuk mencegah wabah Covid-10.

Baca Juga: Cara Mandi Anggota Angkatan Darat Korut Konon dengan Selang Taman yang Kadang Diisi Katak, Bagaimana dengan Wanita di Pusaran Militer Korea Utara?

Bank sentral dilaporkan sudah mencetak kupon uang senilai USD 1 Dolar karena kekurangan uang kertas won Korea Utara, seperti dilaporkan berbagai media yang mengutip sumber tidak dikenal di Korut.

Sebuah situs web yang dioperasikan oleh pembelot Korea Utara, Rimin-gang, melaporkan kupon telah beredar setidaknya sejak Agustus, sebagian karena kertas dan tinta untuk mata uang resmi tidak lagi datang dari China.

Minggu ini pemerintah Korea Utara mempromosikan konsumsi daging angsa hitam sebagai sumber makanan yang berharga.

Pemerintah juga menjanjikan adanya peternakan skala industri baru yang dipercaya akan membantu meningkatkan kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Termasuk Hantam Tubuh Sendiri dengan Palu, Kala para Tentara Korea Utara Lakukan Atraksi 'Debus' di Depan Kim Jong-Un, Ternyata Ini Tujuannya

"Daging angsa hitam itu enak dan memiliki nilai obat," kata surat kabar partai berkuasa Rodong Sinmun, hari Senin (25/10).

NK News melaporkan bahwa penelitian tentang pengembangbiakan unggas hias untuk makanan telah dimulai pada awal 2019.

Pemerintah juga telah memberi tahu ekolah, pabrik, dan unit bisnis untuk menanam makanan dan memelihara ikan dan hewan lain untuk meningkatkan swasembada.

Kim Jong-Un juga dilaporkan memerintahkan rakyatnya untuk makan sedikit sampai 2025.

Baca Juga: Setelah Berat Badan Kim Jong Un Turun 19 Kg dan Mencuri Perhatian Dunia, Kini Dia Kembali Berulah dan Bikin Panik Satu Dunia, Apa yang Dilakukannya?

Dilaporkan Radio Free Asia, Pyongyang menghimbau warganya berhemat sampai perbatasan dengan China dibuka lagi.

Rakyat juga diharuskan puasa sampai 2025, padahal mereka sudah mengeluh kemungkinan tidak bisa melewati musim dingin, terlebih jika sampai 2025.

Perbatasan Korut ditutup sejak 2020 lalu karena menjaga agar wabah Covid-19 tidak menular.

Hal ini menyebabkan harga kebutuhan pokok naik tajam dan permintaan melebihi pasokan.

Baca Juga: Pohon Buah Ini Tumbuh Subur di Indonesia, Siapa Sangka Malah Buah Ini yang Akan Jadi Sumber Ketahanan Pangan Global!

Seorang warga di Kota Sinuiju yang tak ingin identitasnya terungkap berujar, situasi pangan mereka sudah memasuki gawat darurat.

Dilansir Daily Mail Kamis (28/10/2021), warga tersebut mengungkapkan setiap hari mereka sudah bergelut dengan kelaparan.

"Saat pemerintah memberi tahu bahwa kami harus makan sedikit sampai 2025, kami tak bisa berbuat apapun kecuali menerimanya dengan putus asa," kata dia.

Di tengah situasi pelik yang dihadapi publik Korea Utara, Kim Jong Un terus menggaungkan pentingnya kemandirian sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Korea Utara di Ambang Kelaparan, Sok-sokan Tutup Perbatasan dengan China, Justru Rakyat Korea Utara Jadi Korban Gara-gara Ulah Pemerintahannya Sendiri

Pesan tersebut makin digaungkan pada Juli, saat Komisi Pusat memerintahkan warga agar menanam kebutuhan pokok mereka sendiri.

Meski begitu, Badan PBB untuk Makanan dan Pertanian (FAO) memprediksi, Pyongyang masih kekurangan sekitar 860.000 ton tahun ini.

"Saat mereka meminta kami bersabar sampai 2025, mereka sama menyuruh kami untuk kelaparan sampai mati," keluhnya.

Sumber kedua sementara itu menerangkan, pemerintah bermaksud menjadikan kelangkaan makanan itu sebagai dampak strategi sukses mereka menangkal corona.

Baca Juga: Fotonya Bocor Hingga Viral di Dunia, Inilah Potret Mengenaskannya Kondisi Brasil Akibat Covid-19, Krisis Pangan Memaksa Mereka Harus Konsumsi Makanan Tak Layak Ini

Korut di bawah pimpinan Kim telah mengeluhkan faktor eksternal contohnya sanksi dunia, bencana alam sampai virus Corona sebagai penyebab terjadinya kekurangan pangan.

Cuaca buruk dan bencana alam merusak hasil panen negara tersebut.

Tahun lalu banjir bandang menghancurkan hasil panen penting serta ratusan rumah penduduk.

Tahun ini terjadi hujan di Provinsi Hamgyong Selatan, yang menghanyutkan ratusan hektar sawah dan merusak banyak jembatan.

Baca Juga: Sudah 19 Tahun Merdeka dari Indonesia, Timor Leste Pernah Hampir Musnah, Rakyat Berderai Air Mata Karena Pemerintah Nyatanya Tak Memenuhi Kebutuhan Paling Mendasar Mereka Ini

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini