Pesan tersebut makin digaungkan pada Juli, saat Komisi Pusat memerintahkan warga agar menanam kebutuhan pokok mereka sendiri.
Meski begitu, Badan PBB untuk Makanan dan Pertanian (FAO) memprediksi, Pyongyang masih kekurangan sekitar 860.000 ton tahun ini.
"Saat mereka meminta kami bersabar sampai 2025, mereka sama menyuruh kami untuk kelaparan sampai mati," keluhnya.
Sumber kedua sementara itu menerangkan, pemerintah bermaksud menjadikan kelangkaan makanan itu sebagai dampak strategi sukses mereka menangkal corona.
Korut di bawah pimpinan Kim telah mengeluhkan faktor eksternal contohnya sanksi dunia, bencana alam sampai virus Corona sebagai penyebab terjadinya kekurangan pangan.
Cuaca buruk dan bencana alam merusak hasil panen negara tersebut.
Tahun lalu banjir bandang menghancurkan hasil panen penting serta ratusan rumah penduduk.
Tahun ini terjadi hujan di Provinsi Hamgyong Selatan, yang menghanyutkan ratusan hektar sawah dan merusak banyak jembatan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini