Find Us On Social Media :

24 Tahun 'Dicengkeram' Rezim Otoriter Soeharto Membuat Prediksi Para Pemimpin Indonesia tentang Timor Leste Ini Jadi Meleset Jauh

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 29 Oktober 2021 | 13:54 WIB

Timor Leste berada di bawah rezim otoriter Soeharto selama 24 tahun.

Di masa itu segala tindakan yang dianggap membahayakan rezim yang berkuasa langsung ditindak tegas oleh hukum karena segala tindakan tersebut langsung dicap sebagai tindakan maker, subversif, dan haram berkembang di wilayah NKRI.

Segala sesuatu dikontrol secara “overload”, sehingga kebebasan berpendapat menjadi hal yang langka dan sangat berharga.

Berbagai aktivis yang menentang pemerintah langsung ditindak secara hukum dengan sangat tegas.

Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme sangat kental dalam setiap sendi pemerintahan.

Baca Juga: Tak Kunjung Lepas dari Kemiskinan Meski Ladang Minyaknya Bakal Kering Total 2 Tahun Lagi, Timor Leste Pilih Jejali Bekas Tambangnya dengan Gas Berbahaya Ini, untuk Apa?

Pada masa itu, masyarakat berada pada kesenjangan sosial yang sangat parah.

Sistem politik di Jakarta sangat bersikap represif terhadap situasi politik di Timor Timur, apalagi terkait kebijakan menghadapi pihak-pihak yang ingin merdeka di sana.

Akan tetapi, situasi berbalik ketika mundurnya Soeharto.

Angin segar demokrasi seperti berhembus dan memberikan badai bagi Habibie untuk bijak dalam meresponi aspirasi rakyat Timtim.

Baca Juga: Ibu Kota Timor Leste Berada di Dili, Inilah Wilayah Administrasi Negara Ini yang Terdiri dari Beberapa Distrik dengan Penyebaran Penduduknya