Find Us On Social Media :

24 Tahun 'Dicengkeram' Rezim Otoriter Soeharto Membuat Prediksi Para Pemimpin Indonesia tentang Timor Leste Ini Jadi Meleset Jauh

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 29 Oktober 2021 | 13:54 WIB

Timor Leste berada di bawah rezim otoriter Soeharto selama 24 tahun.

Intisari-Online.comSoeharto merupakan Presiden Indonesia terlama yang menjabat 32 tahun, dari 1967 hingga 1998.

Masa kepemimpinannya disebut dengan Orde Baru atau Orba.

Awal mula terpilihnya Soeharto sebagai Presiden Indonesia adalah saat ia berhasil menumpas Gerakan 30 September dan menyatakan Partai Komunis Indonesia sebagai organisasi terlarang.

Soeharto kemudian diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai Presiden pada 12 Maret 1967, mengambil alih kepemimpinan dari Soekarno

Baca Juga: Dihantui Kengerian Trauma Mental Puluhan Tahun, Para Veteran Perang Ini Coba 'Memaafkan Sejarah' di Timor Leste

Sistem politik Soeharto yang represif merupakan salah satu alasan konflik Timur Timor (Timor Leste) sebelum kemerdekaannya dari Indonesia.

Jerry Indrawan, dalam penelitiannya Faktor penyebab konflik di Timor Timur sebelum kemerdekaannya dari Indonesia, menyebut hubungan antara sistem politik dengan perdamaian dimulai dari pengamatan bahwa negara-negara demokratis hampir tidak pernah berperang satu sama lain.

Negara yang sedang transisi menuju demokrasi adalah negara yang paling rawan konflik, seperti di Timtim ini.

Hal ini karena selama 24 tahun Timor Timur berada di bawah rezim otoriter Soeharto.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Ladang Minyak Timor Leste yang Jadi Satu-satunya Penyokong Ekonomi Akan Segera Mengering, Lebih Parah Lagi Ladang Tersebut Ternyata Menyimpan Malapetaka Ini