Find Us On Social Media :

Tak Kunjung Lepas dari Kemiskinan Meski Ladang Minyaknya Bakal Kering Total 2 Tahun Lagi, Timor Leste Pilih Jejali Bekas Tambangnya dengan Gas Berbahaya Ini, untuk Apa?

By May N, Sabtu, 23 Oktober 2021 | 19:32 WIB

Ladang gas dan minyak Bayu Undan, Timor Leste

Intisari - Online.com - Timor Leste ingin mendorong maju rencana proyek penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) di tambang minyak dan gas (migas) terbuang di tepi pantainya.

Saat ini negara bekas Indonesia itu berlomba-lomba untuk menjejali lubang pendapatan multi miliar Dolar dimulai akhir 2023 ketika ladang migas mereka mengering.

Ladang Bayu Undan yang terletak di barat daya negara miskin itu telah menjadi sumber terbesar pendapatan negara sejak mereka memproduksi migas tahun 2006.

Bayu Undan sendiri menyediakan lebih daru USD 23 miliar untuk pendapatan Timor Leste.

Baca Juga: Seharusnya Bisa Dipanen Tapi Makin Mundur Karena Pandemi Covid-19, Inilah Tiga Ladang Gas Raksasa RI yang Kini Nasibnya Makin Tidak Jelas, Termasuk Natuna

Ladang itu kini dioperasikan oleh perusahaan Australia Santos Ltd dan diprediksi berhenti berproduksi tahun 2023.

Santos telah mengusulkan penggunaan waduk Bayu Undan untuk menangkap dan menyimpan karbon dioksida (CO2) dari lapangan baru yang mereka kembangkan di barat laut Australia.

Proyek Barossa senilai USD 3,6 miliar, di mana gas memiliki kandungan CO2 sangat banyak dibandingkan proyek lain di daerah tersebut.

"Kami sedang mendiskusikan model komersial untuk proyek CCS. Namun pemerintah Timor Leste melihat ini sebagai kesempatan bagus yang tidak boleh dilewatkan," ujar Florentino Soares Ferreira, presiden dari Otoritas Nasional Mineral dan Minyak Bumi Timor Leste.

Baca Juga: Pantas Sampai Bisa Rebut Ladang Minyak dari Genggaman Australia, Ternyata Timor Leste Sewa Konsultan Hukum Elite, Tarifnya Rp19 Juta per Satu Jam Konsultasi