Find Us On Social Media :

Sempat Hebohkan Indonesia dengan Anggaran Alutsista Rp 1700 Triliun, Media Asing Ini Tetap Soroti Prabowo Sebagai Sosok yang Membawa 'Perubahan' ke Kemenhan, Apa Penyebabnya?

By May N, Sabtu, 23 Oktober 2021 | 16:41 WIB

Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan Indonesia yang disorot media asing karena keberhasilannya dalam masalah ini

Struktur komando ganda Indonesia, yang mana Presiden adalah Pemimpin Komando sementara Menteri Pertahanan memiliki kebijakan formulasi dan otoritas administrasi terbatasi undang-undang, yang menjadi alasan prinsip dualisme ini.

Hukum yang ada meminjamkan struktur ambigu untuk hubungan antara Kementerian Pertahanan dan markas TNI.

Hal ini karena hukum yang ada menyatakan keduanya bekerja berdasarkan "kerjasama" dan "koordinasi" daripada tingkatan militer sampai kepemimpinan sipil.

Kurangnya kejelasan, seperti halnya staf kementerian sebagian besar diisi oleh petugas militer aktif, telah memberi TNI pengaruh informal cukup besar atas kebijakan pertahanan.

Baca Juga: Ramai Anggaran Militer 1700 T Usulan Prabowo, Mari Bandingkan Anggaran Belanja Militer Indonesia dengan Negara-Negara Tetangga

Memang reformasi militer pasca-Suharto telah mengukuhkan profesionalisme militer dan kontrol sipil.

Namun, karena Kementerian Pertahanan bukanlah bagian dari rantai komando operasional, maka secara institusional Kemenhan terkendala dalam menegaskan hak prerogatif sipil dalam merumuskan kebijakan pertahanan, mewakili kepentingan militer serta mengelola TNI.

Kehadiran Prabowo telah membuatnya berhasil mencapai otoritas tertinggi Kemenhan untuk membentuk kebijakan pertahanan dan mengendalikan kebijakan pengadaan senjata.

Pada kebijakan pertahanan, ia telah mencari cara menyeimbangkan perubahan dan kontinuitas institusional.

Baca Juga: Dari Berencana Bunuh Soeharto Hingga Jadi 'Anak Emas' Prabowo, Inilah Eurico Guterres, Pejuang Timor-timur yang Bikin Jokowi Dihujani Kritik Bertubi-tubi