Intisari-Online.com – Pada 21 Oktober 1966, terjadi tragedi memilukan yang dikenal di seluruh dunia dengan nama desa Wales selatan di mana itu terjadi, yaitu Aberfan.
Pada hari itu jutaan meter kubik puing-puing pertambangan yang digali, bergemuruh menuruni lereng bukit, melanda sebuah peternakan, beberapa rumah, dan SMP Pantglas, di mana 116 anak kecil meninggal.
Pada masa itu batu bara berukuran besar dibutuhkan untuk pemanas rumah tangga sehingga limbah dan tailing, partikel halus yang tertinggal setelah proses pencucian, dimuat ke trem dan dibuang.
Setiap komunitas pertambangan memiliki tipnya masing-masing.
Bisa dibilang seluruh lanskap Wales selatan dipenuhi gerigi pertambangan itu.
Dan selama bertahun-tahun bahan limbah pertambangan ini telha menumpuk tinggi di atas Aberfan.
Tipnya terkenal licin tetapi ada kekhawatiran khusus tentang tip nomor tujuh Aberfan yang dimulai pada tahun 1958 dan pada tahun 1966 berjumlah 230.000 meter kubik sampah yang naik hingga 34 meter.
Pada tahun sebelumnya, dua orang ibu telah mengajukan petisi kepada kepala sekolah Ann Jennings, tentang kekhawatiran banjir yang disebabkan oleh Tip Nomor Tujuh.