Pemerintah Papua Nugini akan "mengambil alih manajemen jasa proses regional… dan tanggung jawab penuh bagi mereka yang tetap di sana".
"Kebijakan perlindungan perbatasan Australia yang kuat, termasuk proses regional, tidak berubah. Siapapun yang berupaya memasuki Australia secara ilegal dengan perahu akan dikembalikan, atau dikirim ke Nauru," ujar kesepakatan tersebut.
"Australia dan Papua Nugini telah lama menjadi mitra dan pemimpin regional melawan penyelundupan orang lewat laut dan ingin melanjutkan kerjasama ini ke dalam masa depan pasca-finalisasi dari kesepakatan penempatan regional."
Behrouz Boochani, wartawan Iran dan pengungsi yang ditahan di Papua Nugini oleh Australia selama lebih dari 7 tahun, mengatakan Australia telah berulang kali mengecewakan para pengungsi dengan seolah-olah membuat mereka percaya mereka di bawah perlindungan Australia di Papua Nugini.
"Proses memindahkan pengungsi ke AS telah berlangsung sangat lambat dan menjadi bukti bahwa Australia telah gagal menempatkan pengungsi di wilayah tersebut, mereka harusnya bertanggung jawab atas kegagalan ini," ujarnya dikutip dari Guardian.
Ia mengatakan dengan Australia menyia-nyiakan tanggung jawab bagi mereka yang mereka tahan di Papua Nugini, pemerintah Papua Nugini seharusnya mencari kesempatan penempatan yang lain.
Selandia Baru, tempat di mana Boochani tinggal saat ini, memiliki tawaran jangka panjang untuk menempatkan 150 pengungsi setahun dari sistem Australia, tawaran yang terus-menerus ditolak Australia.
"Papua Nugini tidak mampu menempatkan pengungsi dan itu telah dibuktikan pada tahun-tahun belakangan. Apa yang seharusnya kita dukung adalah Papua Nugini memulai negosiasi dengan Selandia Baru secara langsung. Asutralia tidak punya hak untuk mencegah negosiasi ini."