Find Us On Social Media :

Memang Culas dan Rajanya Peras Negara Tetangga, Bukan Timor Leste, Malah Negara Tetangga Indonesia Ini yang Bertahun-tahun Dijadikan Australia 'Pembuangan' Pengungsi yang Masuk Negara Mereka

By May N, Rabu, 6 Oktober 2021 | 13:56 WIB

Kamp penahanan imigran di Papua Nugini yang dibiayai oleh Australia

Pemerintah Papua Nugini akan "mengambil alih manajemen jasa proses regional… dan tanggung jawab penuh bagi mereka yang tetap di sana".

"Kebijakan perlindungan perbatasan Australia yang kuat, termasuk proses regional, tidak berubah. Siapapun yang berupaya memasuki Australia secara ilegal dengan perahu akan dikembalikan, atau dikirim ke Nauru," ujar kesepakatan tersebut.

"Australia dan Papua Nugini telah lama menjadi mitra dan pemimpin regional melawan penyelundupan orang lewat laut dan ingin melanjutkan kerjasama ini ke dalam masa depan pasca-finalisasi dari kesepakatan penempatan regional."

Behrouz Boochani, wartawan Iran dan pengungsi yang ditahan di Papua Nugini oleh Australia selama lebih dari 7 tahun, mengatakan Australia telah berulang kali mengecewakan para pengungsi dengan seolah-olah membuat mereka percaya mereka di bawah perlindungan Australia di Papua Nugini.

Baca Juga: Terbanyak, Lebih dari 7.000 Pengungsi di Indonesia Berasal dari Afghanistan, Kini Mereka Menanti Kejelasan Meski Sudah Terkatung-katung Lama

"Proses memindahkan pengungsi ke AS telah berlangsung sangat lambat dan menjadi bukti bahwa Australia telah gagal menempatkan pengungsi di wilayah tersebut, mereka harusnya bertanggung jawab atas kegagalan ini," ujarnya dikutip dari Guardian.

Ia mengatakan dengan Australia menyia-nyiakan tanggung jawab bagi mereka yang mereka tahan di Papua Nugini, pemerintah Papua Nugini seharusnya mencari kesempatan penempatan yang lain.

Selandia Baru, tempat di mana Boochani tinggal saat ini, memiliki tawaran jangka panjang untuk menempatkan 150 pengungsi setahun dari sistem Australia, tawaran yang terus-menerus ditolak Australia.

"Papua Nugini tidak mampu menempatkan pengungsi dan itu telah dibuktikan pada tahun-tahun belakangan. Apa yang seharusnya kita dukung adalah Papua Nugini memulai negosiasi dengan Selandia Baru secara langsung. Asutralia tidak punya hak untuk mencegah negosiasi ini."

Baca Juga: Pantesan Amerika Marah Besar Sampai Berniat Kirim Kembali Militernya ke Afghanistan, Serangan Kelompok Teror Ini Dianggap Sudah Keterlaluan, Sampai Dicap Lebih Buruk dari Taliban