Find Us On Social Media :

Telan Kenyataan Pahit Pelabuhannya Dikuasai China 200 Tahun, Negara Tetangga Ini Syok Setelah Dokumen Rahasia Beberkan Keluarga Presiden Sibuk Menimbun Kekayaan Lewat Perusahaan Cangkang Ini

By May N, Selasa, 5 Oktober 2021 | 15:32 WIB

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa (kiri) dan Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa (kanan), sebuah dokumen rahasia beberkan klan Rajapaksa menimbun kekayaan pribadi sampai ratusan miliar saat negaranya harus menjual pelabuhan ke China karena tak sanggup lunasi utang

Intisari-Online.com - Nama negara Sri Lanka menarik perhatian sampai beberapa waktu yang lalu setelah viral kabar mereka menjual salah satu pelabuhan strategis mereka untuk dikuasai China.

Pelabuhan tersebut adalah kompensasi yang diminta China karena Sri Lanka tidak mampu membayar utang mereka.

Hal ini yang kemudian disebut-sebut banyak pihak sebagai jebakan utang China dari proyek maha besar Belt and Road Initiative mereka.

China lewat Belt and Road Initiative (BRI), berupaya membangun skala besar-besaran di Asia, Afrika, serta jika mungkin di Eropa.

Baca Juga: Dimulai dari Laos, Jebakan Utang China Lewat Jalur Kereta Ini Terancam Akan Berakhir di Laos Tanpa Ada Kepastian Bisa Menyebar ke Negara Asia Tenggara Lainnya, Karma untuk China?

Tujuannya adalah untuk menciptakan jalur perdagangan dunia guna mempermudah ekspansi China.

Dengan program yang dimulai sejak 2012 ini, China memberikan pinjaman kepada negara-negara kecil yang membutuhkan dana untuk pembangunan infrastruktur.

Namun bunga dari pinjaman tersebut sangat tidak masuk akal.

Akhirnya negara-negara kecil ini tak mampu membayar utang mereka dan terpaksa menyewakan infastruktur yang dibangun tersebut ke China.

Baca Juga: Sering Sebut China Tidak Selevel dengan Mereka, Siapa Sangka Justru Segini Banyak Utang Amerika ke China, Benarkah Negeri Paman Sam Sudah Terperosok dalam Jebakan Utang China?