Penulis
Intisari-Online.com – Tentu saja, kita tidak akan mungkin mencegah datangnya usia 40 tahun bersama dengan perubahan pada tubuh kita.
Tetapi jika Anda pandai merawat tubuh, maka usia 40 tahun pun akan Anda jalani dengan santai.
Ya, jika Anda memperhatikan kesehatan Anda di usia dua puluhan dan tiga puluhan, maka menginjak usia empat puluh bukanlah masalah besar.
Maka, belum terlambat bila Anda menjalani hidup yang lebih sehat untuk menghindari masalah di kemudian hari.
Seorang wanita akan mengalami beberapa transisi pada tubuhnya selama memasuki usia 40 tahun, seperti metabolisme yang melambat dan estrogen yang mulai berkurang.
Tetapi, bila Anda menghindari enam kesalahan kesehatan berikut ini akan membantu Anda memasuki usia 40 tahun dengan tenang.
1. Jaga kesehatan mata
Sama seperti merawat bagian tubuh lainnya, pastikan Anda tidak lupa untuk merawat mata dan penglihatan.
Jika Anda belum menjalani pemeriksaan mata dasar yang komprehensif, lakukan sekarang untuk menghindari masalah di masa depan, jelas Dr. Amy Zhang, dokter mata di University Hospitals Case Medical Center di Cleveland, Ohio.
Dokter akan mencari masalah seperti glaukoma, yang biasanya muncul dengan gejala kehilangan bidang penglihatan, dan kemudian kehilangan penglihatan sentral.
Meskipun katarak umumnya muncul di kemudian hari, beberapa mungkin mengalaminya lebih awal.
‘Mata kering’ bisa menjadi masalah bagi wanita berusia 40-an, mungkin karena perubahan hormon atau menatap layar komputer sepanjang hari.
Dokter akan membantu mengatasi rasa gatal dan kemerahan dengan obat tetes mata atau merekomendasikan lainnya.
Kalaupun Anda memiliki penglihatan yang sempurna sepanjang hidup, jangan sombong!
Usia 40 tahun mungkin akan membuat Anda meraih kacamata baca karena presbiopia, perubahan normal terkait usia yang membuat sulit untuk fokus pada objek terdekat.
Anda tidak suka memakai kacamata? Dokter mungkin akan memberikan pilihan lain.
2. Ingatlah mengendalikan kelahiran
Kesuburan menurun seiring bertambahnya usia, tetapi jika Anda aktif secara seksual dan tidak ingin hamil, maka jangan berpikir bahwa semakin bertambahnya usia maka bisa mengendalikan kelahiran.
Kehamilan yang tidak diinginkan bukan hanya masalah bagi remaja, wanita di atas usia 40 tahun pun memiliki risiko yang signifikan, jelas ginekolog Maureen Whelihan dari West Palm Beach, Florida, seperti melansir Today.
Dan risiko itu tidak mereka sampai Anda mencapai menopause.
Maka, sebaiknya bicarakan dengan dokter Anda tentang pengendalian kelahiran, misalnya dengan pemilihan metode konstrasepsi.
3. Waspadai kepadatan tulang dan massa otot.
Karena perubahan hormon, maka komposisi tubuh seorang wanita mungkin berubah.
Jika sedikit lebih banyak lemak perut di usia 40 tahun, Anda bisa melawan, tapi jangan lupakan model diet yang dipilih.
Karena pilihan diet sering tidak memberikan nutrisi penting yang membantu menjaga kepadatan tulang dan massa otot.
Baca Juga: Jangan Kaget! Perhatikan 8 Perubahan Ini Terjadi pada Wanita yang Masuki Usia 40 Tahun
Kehilangan nutrisi ini akan berpotensi menyebabkan osteoporosis di kemudian hari, menurut ahli diet terdaftar Heather Mangieri, dari The Academy of Nutrition and Dietetics.
Di usia 40 tahun adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk memastikan memiliki tingkat vitamin D yang sehat, setidaknya 1.000 mg kalsium setiap harinya, idealnya melalui makanan.
Tiga porsi harian susu (susu sapi, yogurt atau keju, misalnya) akan membantu mencapati tujuan itu, bicarakan dengan dokter mengenai suplemen.
Olahraga juga berperan penting untuk tetap dalam kondisi prima dalam usia berapa pun, ini sangat penting seiring bertambahnya usia.
National Osteoporosis Foundation merekomendasikan 30 menit latihan menahan beban hampir setiap hari dalam seminggu dan latihan penguatan otot dua hingga tiga hari seminggu.
Juga masukkan banyak latihan keseimbangan dan postur.
Bicarakan kepada dokter sebelum memulai program olahraga apa pun.
4. Jadwalkan pemeriksaan payudara.
Meskipun pedoman kesehatan merekomendasikan skrining payudara ini dimulai pada usia 50, dan setiap dua tahun setelahnya, namun American Cancer Society merekomendasikan mammogram tahunan dimulai pada usia 40 tahun.
Baca Juga: Ayo Sadar Usia, Memasuki Usia 40 Tahun Kurangilah 5 Makanan Ini, Tidak Sehat!
Skrining payudara terkadang membuat wanita berusia empat puluhan mengabaikan kesehatan payudara mereka.
Cara terbaik kita dapat mengobati dan menyembuhkan kanke rpayudara adalah dengan menemukannya lebih awal.
Menurut National Cancer Institute, penelitian menunjukkan bahwa skrining mamografi mengurangi jumlah kematian akibat kanker payudara di antara wanita berusia 40 hingga 74 tahun, terutama bagi wanita di atas usia 50 tahun.
Sebaiknya bicarakan dengan dokter Anda, yang dapat membantu memandu keputusan Anda berdasarkan faktor risiko tertentu.
Juga, kenali payudara Anda dengan pemeriksaan diri.
5. Tidur adalah prioritas.
Keluarga dan pekerjaan yang menuntut sering kali mengganggu tidur, tetapi jika ingin sehat dan waspada, jangan hemat waktu tidur!
Sulit bagi orang-orang, terutama wanita, untuk menjadikan tidur sebagai prioritas, tetapi kurang tidur dapat menyebabkan masalah, jelas Dr. R. Robert Auger, spesialis tidur di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.
Robert mengatakan, insomnia dapat berperan dalam obesitas dan penyakit jantung.
National Sleep Foundation (NSF) merekomendasikan orang dewasa berusia 25 hingga 64 tahun untuk tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam, meskipun beberapa orang hanya membutuhkan enam atau sepuluh jam setiap malam.
Untuk membantu meningkatkan kualitas tidur, maka NSF merekomendasikan untuk tetap pada jadwal tidur, yaitu pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan.
Jadwal tidur ini membantu mengatur jam tubuh Anda.
Para ahli juga merekomendasikan agar kamar tidur tetap gelap, bebas dari kebisingan, dan sejuk, antara 15,5 dan 19,4 derajat Celcius.
Jika terus-terusan mengalami kesulitan tidur, sebaiknya temui dokter Anda.
6. Skrining untuk diabetes.
Setelah mencapai usia 45 tahun, sebaiknya bicarakan dengan dokter mengenai skrining untuk diabetes tipe 2 menggunakan tes glukosa plasma puasas sederhana atau tes hemoglobin A1C, menurut American Diabetes Association.
Jika tes negatif, maka lakukan skrining lagi dalam tiga tahun.
Namun, jika didiagnosis menderita pra-diabetes, ingatlah bahwa diet dan olahraga yang tepat dapat membantu.
Penelitian menunjukkan, menghilangkan lima hingga tujuh persen dari berat badan dan berolahraga setengah jam setidaknya lima kali seminggu, dapat menurunkan risiko terkena diabetes hingga hampir 60 persen.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari