Inilah Yusuf Reis, Bajak Laut yang Mualaf dan Membantu Muslim serta Yahudi Kabur dari Spanyol, Jadi Inspirasi Karakter Jack Sparrow 'Pirates of the Caribbean'

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Kepribadiannya yang menarik dan perilakunya yang unik, pakaiannya yang ikonik dan kecintaannya pada laut menjadikannya sosok eksentrik.

Intisari-Online.com - Anda pasti tahu tentang bajak laut dari novel dan film atau dari cerita-cerita tentang pelaut.

Bajak laut tidak hanya penguasa dari lautan tetapi juga pelaut barbar yang menyerang, merebut dan menjarah harta kapal untuk kekayaan dan ketenarannya.

Salah satu bajak laut paling terkenal yakni karakter Jack Sparrow dalam film "Pirates of the Caribbean."

Kepribadiannya yang menarik dan perilakunya yang unik, pakaiannya yang ikonik dan kecintaannya pada laut menjadikannya sosok eksentrik.

Baca Juga: Kisah Nekat Pasukan Khusus Inggris Menyamar Sebagai Wanita, Cuma Demi Menyususup dan Melarikan Diri Dari Taliban, Tentara AS Sampai Tercengang Mendengarnya

Tapi selain dari Hollywood, apakah Anda tahu siapa Jack Sparrow yang sebenarnya?

Melansir Daily Sabah, Jack Sparrow, yang bernama asli Jack Ward, adalah seorang pelaut dan bajak laut terkenal yang lahir di Inggris.

Dia berlayar melintasi Laut Mediterania, masuk Islam dan bertugas di Kekaisaran Ottoman pada tahun-tahun terakhir hidupnya, di bawah gubernur Aljazair.

Sementara sedikit yang diketahui tentang kehidupan awalnya, sebuah risalah yang ditulis oleh sesama pelaut, serta banyak lagu dan balada, mengungkap sekilas info mengenai kehidupannya.

Baca Juga: Kisah Kegigihan Geronimo: Suku Asli Amerika yang Terakhir Menyerah Setelah 30 Tahun Melindungi Tanah Leluhur dari Angkatan Darat AS

Menurut sumber sejarah yang terbatas, James Ward lahir sekitar tahun 1553 di Faversham, Kent di tenggara Inggris dan mencari nafkah dengan bekerja di perikanan lokal.

Faversham adalah surga bagi penyelundup dan bajak laut, dan entah bagaimana Ward menuruti panggilan jiwanya untuk berlayar.

Dia meninggalkan rumahnya di Faversham untuk mendapatkan pekerjaan sebagai privateer yang dilisensikan oleh Ratu Inggris.

Pada saat itu, upaya invasi Inggris terhadap Armada Spanyol gagal.

Baca Juga: Bertekad Tak Ingin Akhiri Hidup Membusuk di Penjara Israel, 6 Tahanan Palestina Ini Berhasil Melarikan Diri dari Salah Satu Penjara Superketat di Dunia, Trik yang Dilakukan Kelewat Ngeri

Ketika perang berakhir, begitu pula tugas para prajurit, meskipun sebagian besar dari mereka tidak ingin meninggalkan mata pencaharian mereka dari penjarahan.

Dengan demikian, Jack Ward kembali ke kampung halamannya.

Setelah waktu yang singkat, ia ditekan di bawah lisensi yang diberikan oleh Raja.

Tetap saja, dia tidak memilih jalur hukum, malah memilih untuk meninggalkan rekan-rekannya dengan imbalan kehidupan yang benar-benar baru.

Baca Juga: Ribuan Tahanan Disuruh Berbaris di Tepi Sungai Kemudian Ditembaki, Beginilah Kisah Mencekam 'Pembersihan' Etnis yang Sedang Dilakukan Salah Satu Pemerintahan Terkejam di Dunia

Jack muda dari Faversham menjadi salah satu bajak laut yang paling terkenal dan menakutkan.

Belakangan dikenal dengan nama panggilannya Jack Birdy, pemuda ini dengan cepat menjadi terkenal di kalangan semua pelaut, terutama di Inggris.

Saat menyerang kapal dagang di Mediterania, Jack Birdy membuat perjanjian dengan seorang pelaut Muslim untuk menggunakan pangkalan angkatan laut di Tunisia yang memungkinkan dia dapat menangkap lebih banyak kapal dagang dengan lebih mudah.

Setelah pencarian ini, dia meminta pengampunan kerajaan dari James I dari Inggris tetapi permintaannya ditolak.

Dengan enggan, dia kembali ke Tunisia.

Osman Dayi ("Dayi" adalah gelar tertinggi penguasa Kekaisaran Ottoman di wilayah Aljazair) menawarkan tempat yang aman untuk Kapten Jack di Tunisia dan Osman Dayi menepati janjinya.

Tahun berikutnya, Kapten Jack masuk Islam dengan seluruh krunya dan dia mulai dikenal sebagai Yusuf Reis.

Baca Juga: Kisah Myuki Ishikawa 'Bidan Iblis' yang Sengaja Cabut Ratusan Nyawa Bayi yang Lahir di Rumah Sakit Jepang, Alasannya?

Setelah menghabiskan hidupnya dengan melakukan penjarahan, dia tetap tinggal di Tunisia dan hidup dalam kekayaan sampai kematiannya.

Ada beberapa rumor bahwa dia membantu Muslim dan Yahudi yang mencoba melarikan diri dari Spanyol karena ancaman pembunuhan.

Selain itu, menurut apa yang kita ketahui tentang Kapten John Smith, penjelajah dan penulis terkenal, Kapten Ward membenci orang Kristen karena pertempuran terus-menerus; yaitu, perang antara Protestan dan Katolik.

Pada tahun 1612, sebuah drama mengungkap kapten Jack Birdy terobsesi dengan burung-burung kecil selama berada di Tunisia, sehingga penduduk setempat akan memanggilnya Jack "Asfur," bahasa Arab untuk "burung pipit."

Oleh karena itu, nama Jack Birdy menjadi karakter yang kita kenal sekarang sebagai Kapten Jack Sparrow.

Dramatisasi Jack Ward berasal dari catatan perjalanan William Lithgow.

Lithgow adalah seorang pria Skotlandia dan dalam kunjungan keduanya ke Tunisia, ia bertemu dengan Jack Ward, atau Yusuf Reis.

Baca Juga: 'Mereka Akan Melakukan Penyiksaan,' Kisah Cinta Tentara Afghanistan dan Perawat AS Ini Sekarang Terpisah oleh Taliban

Menurut Lithgow, Kapten Jack adalah peminum berat tetapi dia berhenti minum alkohol setelah pertobatannya dan dia mengenakan sorban yang melilit kepalanya seperti yang dilakukan orang Turki (lebih seperti orang Tunisia pada zamannya).

Di balik aksi lucu film hit Hollywood "Pirates of the Caribbean" terdapat kebenaran sejarah yang menarik.

Sementara karakter historis Kapten Jack Sparrow dalam film tersebut adalah seorang Inggris, fakta sejarah menunjukkan bahwa ia menjalani kehidupan yang penuh petualangan dan telah masuk Islam.

(*)

Artikel Terkait