Find Us On Social Media :

Ribuan Tahanan Disuruh Berbaris di Tepi Sungai Kemudian Ditembaki, Beginilah Kisah Mencekam 'Pembersihan' Etnis yang Sedang Dilakukan Salah Satu Pemerintahan Terkejam di Dunia

By May N, Senin, 6 September 2021 | 16:24 WIB

Warga lokal Sudan membersihkan dan mengurusi jenazah warga negara tetangga yang dibantai oleh pemerintahannya sendiri kemudian dibuang lewat aliran sungai menuju kota di Sudan timur ini

Intisari-online.com - Bayangan mengerikan menghantui muncul dari kabut sepanjang Sungai Setit di Sudan timur.

Saat jalur sungai menyempit, makin jelas tampak tubuh-tubuh manusia bertumpukan di tepi sungai yang berlumpur, dan bentuk mereka makin jelas terlihat; pria, wanita, remaja, bahkan anak-anak.

Tanda penyiksaan juga jelas terlihat, lengan mereka diikat kuat di belakang punggung mereka.

Dalam perjalanan ke Wad El Hilou, kota Sudan dekat dengan batas Ethiopia, wartawan CNN International menghitung sudah bertemu 3 jasad manusia dalam sehari.

Baca Juga: 'Sudah Sangat Tidak Berperikemanusiaan', Polisi Ungkap Kronologi Penemuan Mayat 2 Pekerja yang Diduga Korban KKB Papua

Para saksi dan otoritas lokal di Sudan mengkonfirmasi jika dalam beberapa hari setelah keberangkatan tim wartawan CNN, 11 jasad tambahan sampai di hilir sungai.

Bukti menunjukkan jasad-jasad tersebut adalah jasad orang Tigrayan.

Saksi di darat mengatakan jasad-jasad itu menceritakan cerita mengerikan dari pembantaian massal di sepanjang perbatasan di Humera, kota di wilayah Tigray, Ethiopia.

Tim wartawan CNN telah berbicara dengan lusinan saksi yang mengumpulkan jasad-jasad tersebut di Sudan, beserta dengan pakar forensik lokal dan internasional dan orang-orang yang terjebak dan bersembunyi di Humera, untuk membuktikan apa yang tampaknya menjadi fase baru pembersihan etnis di perang Ethiopia.

Baca Juga: Lebih Buruk Dari Korea Utara, Negara Ini Bantai 800 Rakyatnya Sendiri Selama 24 Jam dengan Pasukan Militer, Informasinya Disembunyikan dari Dunia dan Baru Ketahuan Sekarang