Libya saat ini tengah berada di bawah pemerintahan semetara dengan perdana menteri dan dewan presiden sementara pula.
Sumber-sumber intelijen Israel memperkirakan pemilihan tersebut akan menjadi pertempuran antara dua kubu yang selama ini berseberangan.
Di satu sisi adalah kelompok pendukung ayah Saif al-Islam Khadafi, Muammar Khadafi. Sementara di sisi lain adalah pendukung ayah Saddam Haftar, Khalifa Haftar.
Khalifa Haftar diketahui merupakan mantan pemimpim militer Libya yang sangat dipercaya oleh Muammar Khadafi.
Hanya saja, semuanya berubah 180 derajat pada 1990-an ketika Khalifa Haftar memilih untuk membelot dan menjadi pembantu CIA.
Akibat keputusannya ini pula dia harus meninggalkan Libya dan menetap di Virginia, AS, selama 20 tahun, sebelum akhirnya kembali pada 2011.
Sebagai salah seorang pemimpin Tentara Nasional Libya, Khalifa Haftar telah memperoleh dukungan barat selama bertahun-tahun.
Namun, hubungan tersebut melemah setelah dirinya melakukan pengepungan militer terhadap pemerintah sementara yang didukung PBB di Tripoli pada 2009.